kolom iklan

Tuesday 11 December 2012

Nasihat dari Imam Al Ghazali kepada muridnya

Nasehat Imam #AlGhazali kepada muridnya...
1. Anakku…Rasulullah SAW menasehatkan pada ummatnya: "Tanda kemurkaan Allah terhadap hamba-Nya adalah, #AlGhazali
2. bila ia tidak mendapat faedah dari hidupnya. Manusia yg umurnya dihabiskan dengan perbuatan2 yang tidak pantas, akan menyesal. #AlGhazali
3. Siapa umurnya yang melebihi 40 thn, sedang kebaikannya tdk mengungguli keburukannya, maka bersiaplah untuk pergi ke neraka”. #AlGhazali
4. Nasehat ini sudah cukup bagi orang yang berilmu. #AlGhazali

Nasehat Imam Al-Ghozali

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya, pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "Mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.
Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah masa lalu. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Thursday 6 December 2012

TANTANGAN SANTRI DI ERA SEKARANG


SANTRI DAN TANTANGAN
Oleh : Fatchul Mu’in Az-Zuhairy

S
antri adalah seseorang yang belajar ilmu agama kepada seorang Kyai baik ia tinggal diasrama yang telah disediakan maupun tidak. Namun pada umumnya santri tinggal diseuah asrama atau yang disebut dengan pondok pesantren. Pesantren sendiri adalah bagian dari pendidikan nonformal yang lebih mengedepankan akhlaq al-karimah atau pendidikan karakter bangsa.
Tantangan Pesantren
Meskipun Pesantren bukanlah pendidikan formal, namun output dari pesantren sangat berpengaruh dalam kancah keislaman di masyarakat dalam bidang keagamaan maupun sosial. Ironisnya, saat ini minat masyarakat terhadap pendidikan Pesantren semakin menurun dengan terbukti menurunnya jumlah santri di Pondok Pesantren seluruh Nusantara.

Wednesday 5 December 2012

Meniup Air Panas-Rahasia Sunah

Makan dan minum bagi seorang muslim sebagai sarana untuk menjaga kesehatan badannya supaya bisa manegakkan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karenanya dia berusaha agar makan dan minumnya mendapatkan pahala dari Allah. Caranya, dengan senantiasa menjaga kehalalan makanan dan minumanya serta menjaga adab-adab yang dituntunkan Islam.
 
Makan dan minum seorang muslim tidak  sebatas aktifitas memuaskan nafsu, menghilangkang lapar dan dahaga semata. Karenanya, seorang muslim apabila tidak lapar maka dia tidak makan dan apabila tidak haus, dia tidak minum. Hal ini seperti yang diriwayatkan dari seorang sahabat,
نَحْنُ قَوْمٌ لاَ نَأْكُلُ حَتَّى نَجُوْعَ وَإِذَا أَكَلْنَا لاَ نَشْبَعُ
Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.

Sejarah Bahasa Indonesia

Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia adalah bahasa kerja (working language).

Dari sudut pandang linguistika, bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19, namun mengalami perkembangan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja dan proses pembakuan di awal abad ke-20. Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Sejarah Gong Pradah Lodoyo

SEKELUMIT SEJARAH BENDA PUSAKA GONG KYAI PRADAH DAN SEJARAH TERJADINYA DAERAH LODOYO

Dikutip dari Ceritera Babat Pusoko Kyai Pradah di Lodoyo
menurut Serat Babat Tanah Jawi

Tesebutlah dalam ceritera, kira kira pada tahun 1704-1717 Masehi di Surakarta, bertahtalah seorang raja yang bergelar Sri Susuhunan Pakubuono 1. Raja ini mempunyai saudara ke-2 yang lahir dari Isteri Ampeyan ( bukan Permaisuri ) bernama Pangeran Prabu. Ketika Sri Susuhunan Pakubuwono I dinobatkan menjadi Raja, Pangeran Prabu sangat kecewa hatinya, karena sebenarnya ia berambisi pula menjadi raja. Maka dari itu ia berkeinginan untuk membunuh adiknya. Rencana ini telah diketahui oleh kakaknya sebelum dilaksanakan. Sebagai hukuman dari keinginannya itu, ia diharuskan pergi ke daerah lodoyo untuk menebang hutan lebat ini untuk dijadikan daerah pedesaan. Suatu hal yang tidak mustahil bahwa hutan yang sangat lebat itu, pasti banyak binatang binatang buas dan banyak pula roh roh yang jahat yang bersarang disitu.

Biografi RM. Imam Koesoepangat

Sebelum melihat jauh kedepan mengenai perkembangan Persaudaraan Setia Hati Terate sekarang ini, kita ingatkan julukan : “PENDHITA WESI KUNING”. Siapa kah Pendhita Wesi Kuning itu? Ia dikenal seorang yang berdedikasi tinggi, dalam kamus hidupnya tidak ada kata menyerah dalam menghadapi tantangan. Pola hidupnya sederhana meskipun ia sendiri dilahirkan dari keluarga yang bermartabat, penerus trah kusumah rembesing madu amaratapa wijiling handanawarih. Kiatnya “Sepiro gedhening Sengsoro Yen Tinompo Amung dadi Cobo” dan kiat itu dihayatinya dijabarkan dalam lakunya sampai akhir hayatnya.
Ia teguh dalam pendiriannya yakni mengabdi pada sesama maka orang-orangpun memberi julukan “PENDHITA WESI KUNING” (konon julukan ini mengacu pada warna wesi kuning sebagai senjata kedewataan yang melambangkan ketegaran, kesaktian, kewibawaan sekaligus keluhuran). Ketika ia di tanya, siapakah orang yang paling dicintainya di dunia ini ?. ia akan menjawab dengan tegas “IBU “. Dan ketika ia di tanya organisasi apakah yang paling ia cintai selama di dunia ini ?. maka ia pun akan mengatakan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.

Sejarah Berdirinya STIT Al-Muslihuun Tlogo Kanigoro Blitar

Image 
     STIT Al Muslihuun Tlogo adalah perguruan tinggi agama Islam swasta yang ada dalam naungan Pondok Pesantren  Al Muslihuun yang berada di desa Tlogo Kecamatan Kanigoro Blitar.

     Dengan memperhatikan perkembangan pondok pesantren dan tumbuhnya berbagai madrasah, Yayasan Pondok Pesantren Al Muslihuun (sekarang berubah menjadi Pekumpulan Pendidikan Pondok Pesantren Al Muslihuun) berniat memiliki Perguruan Tinggi Agama Islam, dengan harapan mampu memberikan pendidikan dalam berbagai disiplin ilmu, yang utamanya ilmu agama Islam secara modern, sebagai tindak lanjut usaha pendidikan yang telah lama ada, disamping itu juga banyaknya pemuda yang berminat memperdalam ilmu pengetahuan terutama ilmu pengetahuan agama Islam.

Biografi Azyumardi Azra


Azyumardi Azra
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke-10
Masa jabatan
1998 – 2006
Didahului oleh Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, SH, MA
Digantikan oleh Prof. Dr. Komaruddin Hidayat
Informasi pribadi
Suami/istri Ipah Farihah
Pekerjaan Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Azyumardi Azra, CBE (lahir di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, 4 Maret 1955; umur 57 tahun) adalah akademisi Muslim asal Indonesia. Ia juga dikenal sebagai cendekiawan muslim. Azyumardi terpilih sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 dan mengakhirinya pada 2006.. Pada tahun 2010, dia memperoleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris. Dengan gelar ini, maka Azyumardi adalah orang pertama di luar warga negara anggota Persemakmuran yang boleh mengenakan Sir di depan namanya.

Cara Menambah Nafsu Makan

Kurang nafsu makan umumnya terjadi pada anak-anak sebagai akibat perubahan pola makan. Namun beberapa penyakit juga bisa mempengaruhi dalam berkurangnya nafsu makan seperti penyakit hepatitis, demam dan infeksi tenggorokan.

Faktor lain yang menyebabkan nafsu makan menurun dikarenakan  mengkonsumsi jenis obat-obatan tertentu dan perubahan hormonal akibat siklus menstruasi. Mereka yang memasuki usia tua juga bisa mengalami hal ini akibat berkurangnya aktivitas fisik dan hormon tubuh.

Di sisi lain, hilangnya nafsu makan bisa disebabkan kurangnya asupan zat gizi tertentu. Kekurangan zinc, misalnya, bisa menurunkan indra perasa dan penciuman. Demikian juga kekurangan kalium dan magensium.

Monday 3 December 2012

Manfaat di balik Rokok

lMungkin anda heran mengapa rokok menguntungkan, padahal kalau dipikir pikir merokok itu tidak ada untungnya bagi kesehatan. Tapi jangan salah, dengan membaca artikel ini saya harapkan anda menjadi smoker sejati (Hehehe bercanda).

 

Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif

Perkembangan Remaja Awal atau Dini



BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial dan saling terkait satu sama lain, sehingga akan membentuk kelompok-kelompok kecil yang notabenenya adalah sebuah komunitas dan akan berbaur membentuk komunitas besar. Satu dengan yang lainnya akan saling berinteraksi, entah berinteraksi positif (saling tolong-menolong, gotong royong, bekerja sama) maupun interaksi negatif (saling menjatuhkan, menindas, mengadu domba, dll).

Sunday 2 December 2012

5 Tips Menghilangkan Kebiasaan Merokok



Tips menghilangkan kebiasaan merokok banyak dicoba oleh mereka yang hendak menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Namun tidak sedikit di antara mereka yang mengaku gagal. Alasannya, merokok sudah menjadi sebuah kebutuhan dan ada rasa kurang nyaman ketika asap nikotin tidak masuk ke dalam paru-paru.
Pada dasarnya, tips menghilangkan kebiasaan merokok hanyalah sebuah tuntunan saja. Sementara, untuk proses keputusan seseorang akan berhenti merokok atau tidak, sepenuhnya ada di tangan si perokok itu sendiri. Berbagai macam tips dan saran dari pihak luar, tidak akan bermanfaat dan berguna tanpa diimbangi kemauan dari sang perokok.

Ciri-ciri Orang Jenius

1.Kecerdasan Linguistik Kecerdasan dalam mengolah kata-kata secara efektif baik bicara ataupun menulis (jurnalis, penyair, pengacara)
Ciri-ciri :
- Dapat berargumentasi, meyakinkan orang lain, menghibur atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata
- Gemar membaca dan dapat mengartikan bahasa tulisan dengan jelas
2. Kecerdasan Matematis-Logis
Kecerdasan dalam hal angka dan logika (ilmuwan, akuntan, programmer)
Ciri-ciri :
- Mudah membuat klasifikasi dan kategorisasi
- Berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hipotesis
- Pandangan hidupnya bersifat rasional
3. Kecerdasan Visual-Spasial
Kecerdasan yang mencakup berpikir dalam gambar, serta mampu untuk menyerap, mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam aspek visual (arsitek, fotografer, designer, pilot, insinyur)
Ciri-ciri :
foto anak terpintar

Monday 19 November 2012

Contoh Angket Penelitian Pendidikan Berbasis Karakter




ANGKET PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER DI MADIN SIROJUTH THOLIBIIN
BACEM SUTOJAYAN BLITAR
NO
PERTANYAAN
SELALU
SERING
JARANG
TIDAK PERNAH
1.       
Dalam pikiran, perkataan, dan tindakan saya mengupayakan berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan atau agama.




2.       
Saya mengupayakan diri saya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri sendiri maupun pihak lain.




3.       
Dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban, saya mengupayakan bersika

Thursday 8 November 2012

METODE PENELITIAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingkah laku dapat dipelajari dengan berbagai cara, diantaranya dengan memperhatikan, menghayati, menerangkan apa yang terjadi dalam proses kejiwaan. Akan tetapi tidak ada cara tertentu untuk digunakan dalam semua keadaan karena psoses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama.sewaktu-waktu ia dapat berubah sehingga tidak mungkin membagi-baginy, apalagi hendak memasukkan kejiwaan itu ke dalam golongan-golonngan tertentu.

MAKALAH JINAYAT




BAB I
A.      PENDAHULUAN
Hukuman pidana Islam (Fiqih Jinayah) sering mendapat tudingan sebagai hukum yang out of date dan dehumanis. Tudingan itu terjadi karena ketidaksanggupan mereka menangkap ruh syariat islam. Padahal hukum pidana islam sebagaimana yang tertera dalam nash tidaklah absolut (letterlijk). Nabi tidak selalu memberlakukan hukum sebagaimana bunyi teks tetapi sangat kondisional. Hukuman pidana Islam bukanlah bersifat ortodoks melainkan memberikan ruang gerak bagi akal pikiran manusia untuk ijtihad. Ijtihad ini diberikan dalam rangka menginterpretasikan teks-teks hukum sehingga mampu merespon kebutuhan dan tuntutan masyarakat secara dinamis. Oleh karena itu perlu diadakan reaktualisasi pemikiran hukum pidana Islam terutama dari sisi klasifikasi tindak pidana sampai kepada persoalan sanksi.

MAKALAH QADZAF




BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Persoalan menuduh seseorang sebagai pemerkosa atau penzina adalah kesalahan yang serius dalam Islam. Malahan Islam membuat kehormatan pada salah satu dari lima kebutuhan dasar yang mesti dijaga dalam Islam. Manakala sesuatu tuduhan zina pada seseorang tanpa barang bukti adalah salah satu dari tujuh dosa besar. Hal ini disebutkan dalam al-Qur’an surat an-nur ayat 23;

TV ONLINE

Tuesday 30 October 2012

Maktabah Syamela

Cara Memasang Maktabah Syamelah Di Blog

Kali ini kita akan menyajikan artikel tentang cara memasang Maktabah Syamilah Online pada Blogspot/Blog. Sebagaimana sudah kita ketahui bahwasannya Maktabah Syamilah adalah salah satu perpustakaan digital yang lengkap menyajikan kitab-kitab para Ulama' sehingga hal ini banyak membantu para penuntut ilmu. Dan yang perlu kita keyahui pula yaitu bahwasannya Maktabah Syamilah yang dapat kita pasang pada blog

Sunday 28 October 2012

PROPOSAL PENELITIAN- IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KITAB KUNING DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA



IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KITAB KUNING SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA
DI MADRASAH DINIAH SIROJUTH THOLIBIIN BACEM SUTOJAYAN BLITAR
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pesantren merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, dimana seorang kyai mengajarkan ilmu agama islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa arab oleh Ulama abad pertengahan, dan para santri biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.[1] Kemudian secara antropologi social Dhofier menyebutkan lima elemen bagi lembaga pendidikan tradisional atau yang disebut pesantren ini yaitu adanya pondok, masjid, santri, pengajaran kitab-kitab islam klasik, dan kyai.[2] Pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional memiliki watak yang utama, yaitu sebagai lembaga pendidikan yang memiliki ciri-ciri khas. Karena pesantren memiliki tradisi keilmuan yang berbeda dengan tradisi keilmuan lembaga-lembaga lainnya, seperti madrasah atau sekolah.[3]Salah satu dari ciri utama pesantren adalah sebagai pembeda dengan lembaga keilmuan yang lain adalah kitab kuning, yaitu kitab-kitab islam klasik yang ditulis dalam bahasa Arab baik yang ditulis tokoh muslim Arab maupun para pemikir Muslim Indonesia.[4]

Wednesday 10 October 2012

Metode Ijtihad



BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Ketika Nabi Saw akan mengutus Mu’adz ibn Jabl (w. 18 H/629 M) ke Yaman untuk bertindak sebagai hakim, beliau bertanya kepada Mu’adz: “Apa yang akan kau lakukan jika kepadamu diajukan suatu perkara yang harus diputuskan?, Mu’adz menjawab: “Aku akan memutuskannya berdasarkan ketentuan yang termaktub di dalam Kitab Allah (Al-Qur’an)“ Nabi bertanya lagi : “Bagaimana jika didalam Kitab Allah tidak terdapat ketentuan tersebut?” Mu’adz menjawab: “Dengan berdasarkan Sunnah Rasulullah Saw” Nabi bertanya lagi: “Bagaimana jika ketentuan tersebut tidak terdapat pula didalam Sunnah Rasulullah” Mu’adz menjawab “Aku akan berijtihad dengan pikiranku, aku tidak akan membiarkan suatu perkara pun tanpa putusan, lalu Mu’adz mengatakan: “Rasulullah kemudian menepuk dadaku seraya mengatakan: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufiq kepada utusanku untuk hal yang melegakanku.

Saturday 29 September 2012

Filsafat Pendidikan Islam

-->

RANGKUMAN BUKU FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
KARANGAN TOTO SUHARTO
MATA KULIAH   : FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
DOSEN                  : Drs. M SHOHEH
NAMA                  : MU’IN
SEMESTER           : V C
STIT AL-MUSLIHUUN TLOGO KANIGORO BLITAR

 




BAB I
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM:
TELAAH EPISTEMOLOGI ILMU
A.      PENGANTAR
                       Dorongan ingin tahu (curiosity) sebagai hasrat alamiah manusia merupakan  entry point bagi lahirnya suatu ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, lahirnya ilmu pengetahuan akan selalu diawali oleh rasa keingintahuan manusia akan segala sesuatu.[1] Apa yang diketahui manusia disebut pengetahuan. Ilmu yang mengkaji pengetahuan manusia disebut Filsafat Pengetahuan (Epistemology atau Theory of knowledge). Menurut Koento Wibisono, ilmu ini lair semenjak Immanuel kant (1724-1904) menyatakan bahwa filsafat merupakan disiplin ilmu yang menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan secara tepat.[2]
                      

Friday 21 September 2012

FMPP Ke 8


Hasil Keputusan Bahtsul Masa-il Ke-8
forum musyawaroh pondok pesantren putri  (FMP3)
di PP. ASSA’IDIYYAH Jamsaren Kota Kediri, 16-18 Juni 2007 M.



JALSAH ULA

Mushohhih:
K. M. Sa’dulloh
K. A. Fauzi Hamzah
Perumus:
Ust. Darul Azka
Ust. M. Nuruddin
Ust. M. Bik Mukhtaruddin
Ust. M. Habibulloh
Ust. A. Najib
Ust. Qomaruddin
Ust. M. Syahrul Munir
Ust. Ayman Al-Akiti
Ust. Fathul Bari
Moderator:
Ustd. Muniroh

Notulen:
Ustd. Nuzulur Rohmah

MEMUTUSKAN :
1.      Deskripsi Masalah
Mayoritas muslimah di indunesia, dalam berbusana mereka memakai jilbab dan kerudung. Berbeda sekali dengan cara berbusana muslimah di sebagian daerah timur tengah, yang menutup seluruh tubuhnya dan memakai cadar.   

Keputusan BM Besuk


KEPUTUSAN MUSYAWARAH BAHTSUL MASA'IL DINIYAH
FORUM SILATURRAHIM MUTAKHORRIJIN
PONDOK PESANTREN "BESUK" KEJAYAN PASURUAN
Jum'at, 1 Muharram 1431 H. / 17-18 Desember 2009 M.
 



JALSAH ULA
Malam Jum'at, 21.00 Wib. – 23.17 Wib.

MUSHOHHEH :
KH. Abdulloh Zaini
KH. Musyaffa' Bishri
KH. Safrijall MS.
KH. Imron AM.

PERUMUS :
Ust. H. Muchib Aman Ali
Ust. H. Baidlowi SM.
Ust. Nur Hasan
Ust. Sholeh Romli
Ust. Abdulloh Bahar

MODERATOR :
Ust. Zainuddin Lathif

NOTULEN :
Ust. Iskandar
M. Mas'ud Sami'an
M. Muchibbin


1.   Deskripsi masalah :
      Banyak di antara penduduk Pulau Madura yang terjun dalam bisnis tembakau. Di antara sekian banyak penduduk itu adalah Dhani dan Andra. Kedua mitra kerja ini memiliki cara tersendiri dalam menjalankan bisnisnya yang berupa : Dhani memberikan uang modal kepada Andra untuk mencari type-type tembakau yang diinginkan dengan memberikan Fee (bonus) tertentu. Dhani berkata kepada Andra: "Carikan saya tembakau sebanyak tiga macam dan ini uangnya, nanti kamu akan saya beri Fee (bonus)". Biasanya macam tembakau ada tiga type:
1.   Tembakau Type A berkisar harga Rp. 10.000 per Kg.
2.   Tembakau Type B berkisar harga Rp. 20.000 per Kg.
3.   Tembakau Type C berkisar harga Rp. 30.000 per Kg.
      Namun pada kenyataannya, setelah Andra membeli macam-macam tembakau yang diperintahkan oleh Dhani, ia bisa mengalami untung dan rugi. la (Andra) bisa untung apabila tembakau yang dibeli sesuai dengan keinginan Dhani, seperti tembakau type A yang semestinya seharga Rp. 10.000 bisa dihargai Rp. 11.000 oleh Dhani, berarti Andra mendapat keuntungan Rp 1.000. dan bisa rugi jika tembakau yang dibeli kurang dicocoki oleh Dhani, seperti tembakau type B yang semestinya seharga Rp. 20.000 bisa dihargai Rp. 19.000. berarti Andra rugi Rp. 1.000 (Andra harus mengembalikan uang Rp. 1.000). Untuk menghindari kerugian, terkadang orang yang disuruh (Andra) mengatakan harga yang tidak sesuai dengan harga yang telah ia beli, semisal, ia membeli tembakau type A dengan harga 10.000, kemudian ia berkata kepada orang yang menyuruh bahwa harga tembakau type A per kg Rp. 11.000.
Keterangan:
1.   Uang modal sepenuhnya dari Dhani.
2.   Selain bisa untung dan rugi, sebenarnya Andra mendapat Fee (bonus) khusus yang telah diberikan oleh Dhani.
Sail : Pondok Pesantren Sidogiri
Pertanyaan:
a.      Termasuk akad apakah transaksi yang dilakukan antara Dhani dan Andra?
Jawaban:
a.   Ada beberapa kemungkinan model dalam transaksi di atas :
a)      Jika kalimat “Carikan saya tembakau sebanyak tiga macam dan ini uangnya, nanti kamu akan saya beri Fee (bonus)".  dalam diskripsi dimaksudkan Dhani menghutangi Andra sejumlah uang yang diserahkan untuk dijadikan sebagai modal pembelian tembakau sesuai dengan yang diinginkan oleh Dhani, maka tergolong akad Qordl. Sedangkan fee yang diberikan Dhani kepada Andra adalah pemberian.
b)      Jika kalimat tersebut dimaksudkan Dhani menyuruh Andra mencarikan tembakau sesuai dengan yang diinginkan, maka tergolong akad wakalah. Adapun kelanjutan transaksi jual beli tembakau yang diperoleh antara Dhani dengan Andra dengan resiko untung rugi sebagaimana dalam diskripsi, hukumnya terperinci dalam jawaban berikutnya.
c)      Jika kalimat diatas dimaksudkan Dhani membeli tembakau kepada Andra sesuai dengan yang diinginkan Dhani, maka tergolong akad Bai’ Fi Dzimmah. Adapun kelanjutan resiko untung rugi yang mungkin diterima oleh Andra, hukumnya diperinci pada jawaban berikutnya.

Referensi:

الأشباه والنظائر للإمام السيوطي ص 111 (ط/الهداية)
القاعدة الخامسة : هل العبرة بصيغ العقود أو بمعانيها ؟ " خلاف : والترجيح مختلف في الفروع : فمنها : إذا قال : اشتريت منك ثوبا صفته كذا بهذه الدراهم ، فقال : بعتك ; فرجح الشيخان : أنه ينعقد بيعا اعتبارا باللفظ , والثاني ورجحه السبكي سلما اعتبارا بالمعنى . ومنها : إذا وهب بشرط الثواب , فهل يكون بيعا اعتبارا بالمعنى أو هبة اعتبارا باللفظ ؟ الأصح الأول .
الأشباه والنظائر للإمام السيوطي ص 67 (ط/الهداية)
( تنبيه ) : إنما يتجاذب الوضع والعرف في العربي . أما الأعجمي فيعتبر عرفه قطعا ; إذ لا وضع يحمل عليه . فلو حلف على البيت بالفارسية ، لم يحنث ببيت الشعر . ولو أوصى لأقاربه لم يدخل قرابة الأم في وصية العرب ويدخل في وصية العجم .
أسنى المطالب شرح روض الطالب 4/347 (ط/دار الكتب العلمية)
( باب ) ( القرض ) هو بفتح القاف أشهر من كسرها يطلق اسما بمعنى الإقراض وهو تمليك الشيء على أن يرد بدله ، وسمي بذلك ؛ لأن المقرض يقطع للمقترض قطعة من ماله ويسميه أهل الحجاز سلفا ( هو قربة ) لأن فيه إعانة على كشف كربة .
( الإقراض ) وهو تمليك الشيء على أن يرد بدله . وسمي بذلك ; لأن المقرض يقطع للمقترض قطعة من ماله , وتسميه أهل الحجاز سلفا ( مندوب ) إليه بقوله تعالى { وافعلوا الخير }.
حاشية الباجوري على ابن قاسم الغزي 1/385-386 (ط/الهداية)
( فصل ) في أحكام الوكالة وهي بفتح الواو وكسرها في اللغة التفويض ، وفي الشرع تفويض شخص شيئا له فعله مما يقبل النيابة إلى غيره ليفعله حال حياته ، وخرج بهذا القيد الإيصاء .
البجيرمي على الخطيب 3/456 (ط/دار الكتب العلمية)
فصل : في الوكالة هي بفتح الواو وكسرها لغة التفويض -إلى أن قال- وشرعا تفويض شخص ما له فعله مما يقبل النيابة إلى غيره ليفعله في حياته . قوله : ( تفويض شخص ما له فعله إلخ ) هذا التعريف لا يشمل الصور المستثناة الآتية فهو جري على الغالب . قوله : ( مما يقبل النيابة ) أي شرعا والمراد بها ما ليس بعبادة , فلا دور خلافا لمن زعمه ا هـ ابن حجر . ووجه الدور أن النيابة هي الوكالة وقد أخذت في تعريفها فخرج الصلاة والصوم . قوله : ( ليفعله في حياته ) خرج الإيصاء .
بغية المسترشدين ص 148 (ط/الهداية)
( مسئلة ب ) وكل آخر في شراء شيء وقال له : أدّ الثمن قرضا عليّ أو أعطاه إياه فتصرف فيه بإذن الموكل أو علم رضاه ، ثم اشترى ما وكل فيه في ذمته بنية الموكل ، فالذي يظهر أنه يقع للموكل في الصورتين وإن لم يسمه في صلب العقد ، إذ التسمية غير شرط للصحة كما في التحفة .
حاشية الباجوري على ابن قاسم الغزي 1/341-342 (ط/الهداية)
( و ) الثاني من الأشياء ( بيع شيء موصوف في الذمة ) ويسمى هذا بالسلم ( فجائز إذا وجدت ) فيه ( الصفة على ما وصف ) به . (قوله ويسمى هذا بالسلم) هذا مبني على القول بأن البيع في الذمة سلم ولو بلفظ البيع وهو ضعيف ، والمعتمد أنه لا يكون سلما إلا إذا كان بلفظ السلم أو السلف . وأما إذا كان بلفظ البيع فهو بيع ، لا سلم فلا تجري فيه أحكام السلم من اشتراط قبض رأس المال في المجلس وعدم صحة الحوالة به وعليه ونحو ذلك .
حاشية الباجوري على ابن قاسم الغزي 1/352-353 (ط/الهداية)
( فصل في أحكام السلم ) وهو والسلف لغة بمعنى واحد وشرعا بيع شيء موصوف في الذمة . (قوله بيع شيء موصوف في الذمة) أي بلفظ السلم أو السلف وإلا فهو من البيع على المعتمد ، ولذلك قال الماوردي : ليس لنا عقد يتوقف على لفظ مخصوص إلا ثلاثة : السلم والكتابة والنكاح ، لكن الشارح ترك ذلك لكونه جاريا على الضعيف القائل بأنه يكون سلما وإن كان بلفظ البيع كما مر .
البجيرمي على الخطيب 3/277 (ط/دار الكتب العلمية)
( و ) الثاني ( بيع شيء ) يصح السلم فيه ( موصوف في الذمة )  بلفظ السلم ( فجائز إذا وجدت الصفة ) المشروط ذكرها فيه ( على ما وصفت به ) العين المسلم فيها مع بقية شروطه الآتية في بابه . قوله : ( موصوف في الذمة ) الذمة معناها لغة العهد والأمان وشرعا معنى قائم بالذات يصلح للإلزام من جهة الشارع والالتزام من جهة المكلف ق ل . قوله : ( بلفظ السلم ) لو قال : ولو بلفظ السلم لكان صوابا ; قاله ق ل . وقال بعضهم : كان الأولى حذفه كما تقدم ؛ لأن السلم له أحكام والبيع في الذمة له أحكام , فأحكام السلم يشترط قبض رأس المال في المجلس ولا يصح الاستبدال عنه ولا الحوالة به ولا عليه , ويصح ذلك كله في الثمن في البيع في الذمة فلا يشترط فيه قبض الثمن في المجلس .






















JALSAH TSANIYAH
Jum'at Pagi, 08.47 Wib. – 11.02 Wib.

MUSHOHHEH :
KH. Musyaffa' Bishri
KH. Safrijall MS.

PERUMUS :
Ust. H. Muchib Aman Ali
Ust. Nur Hasan
Ust. Sholeh Romli
Ust. Abdulloh Bahar

MODERATOR :
Mas Alaika Asrori
Ust. Zainuddin Lathif

NOTULEN :
Ust. Iskandar
M. Mas'ud Sami'an
M. Muchibbin

Pertanyaan:
b.      Dengan alasan untuk menghindari kerugian, bolehkah Andra menaikkan harga tembakau yang kurang dicocoki oleh Dhani sebagaimana dalam deskripsi masalah?
Jawaban:

            Seharusnya, jika transaksi antara Dhani dan Andra model pertama dalam jawaban A (qordl), Andra dapat menentukan harga sesuai yang dikehendaki, tanpa harus berbohong, karena tembakau yang dia beli milik dia sendiri. Jual beli antara Dhani dan Andra, dapat dilakukan dengan istibdal, yakni Andra menjual tembakaunya dibeli dengan tanggungan hutang yang harus dia bayarkan kepada Dhani.

            Pada transaksi model kedua (akad wakalah), seharusnya diperinci sebagai berikut:
1)   Andra (wakil) membeli tembakau dengan cara fi dzimmah. Jika demikian, maka diperinci sebagai berikut:
a)   Tembakau yang dibeli sesuai dengan yang disebutkan oleh Dhani (muwakkil), jika demikian, tembakau tersebut menjadi milik Dhani, karena dalam pertanyaan, Dhani tidak menentukan model jual beli (mu’ayan atau fi dzimmah) yang harus di lakukan oleh Andra. Selanjutnya Dhani harus menerima tembakau yang dibeli oleh Andra. Jika terjadi kerusakan tanpa ada unsur kesengajaan atau keteledoran, wakil tidak bertanggungjawab. Jika terjadi kerusakan sebelum penyerahan karena kesengajaan atau keteledoran, maka wakil harus bertanggungjawab atas kerusakan atau penyusutan nilai.
b)   Tembakau yang dibeli tidak sesuai dengan yang disebutkan oleh Dhani, jika demikian, maka tembakau yang dia beli menjadi miliknya sendiri, oleh karenanya, seharusnya wakil (Andra) wajib mengembalikan uang yang telah diberikan oleh Dhani jika masih ada, atau mengganti uang Dhani yang telah dia pergunakan untuk membeli tembakau, kemudian jika keduanya bersepakat, tembakau tersebut diserahkan kepada Dhani dengan akad jual beli, yakni Andra menjual kepada Dhani dengan harga yang disepakati, dibeli dengan uang Dhani yang masih berada di tangan Andra, atau dengan cara istibdal jika uang Dhani telah terpakai untuk membeli tembakau, yakni Andra menjual tembakau di beli dengan tanggungan uang yang dikembalikan wakil kepada Dhani.
2)   Andra (wakil) membeli tembakau secara mu’ayyan, jika demikian maka diperinci sebagai berikut:
a)      Tembakau yang di beli sesuai dengan yang disebutkan oleh Dhani dan dibeli menggunakan uang dari Dhani, maka tembakau menjadi milik Dhani dan harus diserahkan kepada Dhani, dan Dhani harus menerima. Jika terjadi kerusakan tanpa ada unsur kesengajaan atau keteledoran, wakil tidak bertanggungjawab. Jika terjadi kerusakan sebelum penyerahan karena kesengajaan atau keteledoran, maka wakil harus bertanggungjawab atas kerusakan atau penyusutan nilai.
b)      Tembakau yang dibeli tidak sesuai dengan yang disebutkan oleh Dhani dan dibeli mengunakan uang Dhani, jika demikian, jual beli tidak sah, tembakau harus dikembalikan kepada penjual, uang dikembalikan kepada Dhani.  Jika dibeli tidak menggunakan uang Dhani, maka jual beli sah dan tembakau menjadi milik Andra tetapi Andra wajib mengembalikan uang Dhani jika masih ada atau menggantinya jika sudah tidak ada. Kemudian dapat dilakukan upaya kesepakatan jual beli atau istibdal sebagaimana di atas.

            Pada transaksi model ketiga (bai’ fi dzimmah), tembakau yang diberikan oleh Andra kepada Dhani adalah mabi’ yang seharusnya harus di terima oleh Dhani jika sesuai dengan kriteria yang disebukan oleh Dhani. 

      Tambahan:
      Untuk mempermudah praktek transaksi diatas, cara yang paling mudah dan sederhana adalah dengan akad qordl, yakni Dhani menghutangkan sejumlah uang kepada Andra sebagai modal untuk membeli tembakau yang nanti akan dibeli oleh Dhani.
Referensi:

مغنى المحتاج إلى معرفة ألفاظ المنهاج 2/473
( وإذا سلم البائع ) بإجبار أو بدونه ( أجبر المشتري ) على التسليم في الحال ( إن حضر الثمن ) في المجلس ; لأن التسليم واجب عليه ولا مانع منه ، وإذا أصر المشتري على الامتناع لا يثبت للبائع حق الفسخ كما سيأتي في كتاب الفلس . والمراد بحضور الثمن حضور عينه إن كان معينا أو نوعه الذي يقضى منه إن كان في الذمة ، فإن ما في الذمة قبل قبضه لا يسمى ثمنا إلا  مجازا.
حاشية إعانة الطالبين 3/246 (ط/الهداية)
( فائدة ) الكذب حرام ، وقد يجب كما إذا سأل ظالم عن وديعة يريد أخذها فيجب إنكارها وإن كذب . (قوله وقد يجب الخ) قال في الإحياء : والضابط في ذلك أن كل مقصود محمود يمكن التوصل إليه بالصدق والكذب جميعا ، فالكذب فيه حرام أو بالكذب وحده فمباح إن أبيح تحصيل ذلك المقصود وواجب إن وجب كما لو رأى معصوما اختفى من ظالم يريد قتله أو إيذاءه لوجوب عصمة دمه أو سأله ظالم عن وديعة يريد أخذها ، فإنه يجب عليه إنكارها وإن كذب ، بل لو استحلف لزمه الحلف ويوري وإلا حنث ولزمته الكفارة ، وإذا لم يتم مقصود حرب أو إصلاح ذات البين أو استمالة قلب مجنى عليه إلا بكذب أبيح ، ولو ساله سلطان عن فاحشة وقعت منه سرا كزنا وشرب خمر ، فله أن يكذب ويقول ما فعلت ، وله أن ينكر سر أخيه اهـ.
نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج 5/46-47 (ط/دار الفكر)
( ولو ) ( أمره بالشراء بمعين ) أي بعين مال كما في المحرر كاشتر بعين هذا ( فاشترى في الذمة لم يقع للموكل ) لمخالفته إذ أمره بعقد ينفسخ بتلف المدفوع حتى لا يطالب الموكل  بغيره فأتى بضده للوكيل بل وإن صرح بالسفارة ( وكذا عكسه في الأصح ) بأن قال : اشتر في الذمة وسلم هذا في ثمنه فاشترى بعينه فإنه لا يقع للموكل وكذا لا يقع للوكيل أيضا لأنه أمره بعقد لا ينفسخ بتلف المقابل فخالفه وقد يقصد تحصيله بكل حال فلا نظر هنا لكونه لم يلزم ذمته بشيء . والثاني يقع له لأنه زاد خيرا حيث لم يلزم ذمته شيئا , ولو دفع له شيئا وقال : اشتر كذا تخير بين الشراء بعينه وفي الذمة لتناول الشراء لهما , أو اشتر بهذا تخير أيضا على المعتمد خلافا للإمام وأبي علي الطبري ( ومتى ) ( خالف ) الوكيل ( الموكل في بيع ماله ) أي الموكل بأن باعه على غير الوجه المأذون فيه ( أو ) في ( الشراء بعينه ) كأن أمره بشراء ثوب بهذا فاشتراه بغيره : أي بعينه من مال موكله أو بشراء في الذمة فاشترى بالعين ( فتصرفه باطل ) لانتفاء إذن الموكل فيه وكذا لو أضاف لذمة الموكل مخالفا له ( ولو اشترى في الذمة ) مع المخالفة كأن أمره بشراء عبد في الذمة بخمسة فزاد أو بالشراء بعين هذا فاشترى في الذمة ( ولم يسم الموكل وقع ) الشراء ( للوكيل ) دون الموكل وإن نواه لأنه المخاطب والنية غير مؤثرة مع مخالفة الإذن ( وإن سماه فقال البائع : بعتك فقال : اشتريت لفلان ) أي موكله ( فكذا ) يقع للوكيل ( في الأصح ) وتلغو تسمية الموكل في القبول لأنها غير معتبرة في الصحة . فإذا وقعت مخالفة للإذن من غير عذر لغت , والثاني يبطل العقد لتصريحه بإضافته للموكل وقد امتنع إيقاعه له فألغي .
( قوله : كاشتر بعين هذا ) وحينئذ فيتعين على الوكيل الشراء بتلك العين , فلو اشترى في الذمة لم يقع للموكل , بخلاف ما لو حذف لفظة " عين " كأن قال : اشتر بهذا الدينار أو اشتر لي بدينار أو اشتر كذا فإنه يتخير بين الشراء بعين الدينار المدفوع إليه والشراء في الذمة , وعلى كل فيقع الشراء للموكل فإن نقد الوكيل دينار الموكل فظاهر , وإن نقده من مال نفسه برئ الموكل من الثمن ولا رجوع للوكيل عليه ويلزمه رد ما أخذه من الموكل إليه , وهذا ظاهر إن نقد بعد مفارقة المجلس , أما لو اشترى في الذمة لموكله ودفع الثمن من ماله قبل مفارقة المجلس فهل الحكم كذلك  أو يقع العقد للوكيل وكأنه سمى ما دفعه في العقد لقولهم : الواقع في المجلس كالواقع في العقد ؟ فيه نظر , والأقرب الأول لصحة العقد بمجرد الصيغة وحصول الملك للموكل بذلك , وقولهم : إن الواقع في المجلس كالواقع في صلب العقد غير مطرد ( قوله : بل للوكيل ) أي بل يقع للوكيل ( قوله : وإن ) غاية ( قوله مخالفا له ) أي بأن قال له اشتر بالعين أو في ذمتك فأضاف لذمة الموكل , وقضيته أنه لو قال : اشتر في الذمة وأطلق لم يمتنع الشراء في ذمة الموكل لكن في حاشية الزيادي ما يقتضي خلافه حيث قال قوله في ذمته أولى من تعبير أصله بالذمة لتنصيصه على أن المراد ذمة الوكيل لأنه لو اشترى في ذمة الوكيل لم يصح العقد ا هـ . وقد يقال : لا مخالفة بينهما لأن ما ذكره الزيادي مفروض فيما لو خالف في الشراء في الذمة بأن قال : اشتر بخمسة فاشترى بعشرة في ذمة الموكل فلا سبيل إلى وقوعه للوكيل لتنصيصه على ذمة الموكل ولا للموكل بالعشرة للمخالفة فتعين البطلان ( قوله وتلغو تسمية الموكل ) ظاهره وإن صدقه البائع في أنه اشترى لموكله , وفي حج أنه حيث صدقه وحلف الموكل على نفي الوكالة بطل العقد وأقره سم .
تحفة المحتاج في شرح المنهاج 4/407-408 (ط/دار إحياء التراث العربي)
( والجديد جواز الاستبدال ) في غير ربوي بيع بمثله من جنسه لتفويته ما شرط فيه من قبض ما وقع العقد به ولهذا امتنع الإبراء منه , وما أوهمه كلام ابن الرفعة من جوازه فيه غلطه فيه الأذرعي ( عن الثمن ) النقد , أو غيره الثابت في الذمة , ولو قبل قبض المبيع لكن بعد لزوم العقد لا قبله للحديث الصحيح فيه وقيس بما فيه غيره وكالثمن كل دين مضمون بعقد كأجرة وصداق وعوض خلع وفارقت المثمن بأنه تقصد عينه , ونحو الثمن تقصد ماليته , ولا يصح هنا , وفيما يأتي استبدال مؤجل عن حال , ويصح عكسه , وكان صاحب المؤجل عجله فعلم جواز الاستبدال بدين حال ملتزم الآن لا بدين ثابت له قبل , وإلا كان بيع دين بدين , وشرط الاستبدال لفظ يدل عليه صريحا أي : أو كناية مع النية كأخذته عنه , والثمن النقد إن وجد في أحد الطرفين  وإلا فما اتصلت به الباء وإلا من مقابله نعم الأوجه ما لو باع قنة مثلا بدراهم سلما أنه لا يصح الاستبدال عنها , وإن كانت ثمنا ; لأنها في الحقيقة مسلم فيها فليقيد بذلك إطلاقهم صحة الاستبدال عن الثمن ( فإن استبدل موافقا في علة الربا كدراهم عن دنانير اشترط قبض البدل في المجلس ) حذرا من الربا ( والأصح ) أنه ( لا يشترط التعيين ) للبدل ( في العقد ) أي : عقد الاستبدال بأن يقول هذا لجواز الصرف عما في الذمة ( وكذا ) لا يشترط ( القبض في المجلس إن استبدل مالا يوافق في العلة ) للربا ( كثوب عن دراهم ) إذ لا ربا لكن يشترط تعيين الثوب في المجلس قيل كان ينبغي أن يقول كطعام عن دراهم ; لأن الثوب غير ربوي فلا يصح أن يقال : إنه لا يوافق الدراهم في علة الربا ا هـ وليس بسديد لإطلاقهم على كل من ثوب , أو طعام بدراهم أنهما مما لم يتوافقا في علة الربا وكأنه غفل عما هو مشهور وأن السالبة تصدق بنفي الموضوع










JALSAH TSALITSAH
Jum'at Siang, 13.00 Wib. – 16.00 Wib.

MUSHOHHEH :
KH. Musyaffa' Bishri
KH. Safrijall MS.
KH. Imron AM.

PERUMUS :
Ust. H. Muchib Aman Ali
Ust. H. Badrussalam
Ust. H. Baidlowi SM.
Ust. Nur Hasan
Ust. Sholeh Romli
Ust. Abdulloh Bahar

MODERATOR :
Ust. Badri Syarif

NOTULEN :
Ust. Iskandar
M. Mas'ud Sami'an
M. Muchibbin

Pertanyaan:
c.       Bila ternyata akad yang dilakukan merupakan akad yang tidak sah, Adakah solusi yang dapat mengesahkan akad tersebut ? mengingat hal ini sudah banyak terjadi di Pulau Madura.
Jawaban:
c.   Sudah tercakup pada jawaban diatas.
Referensi:


2.   Deskripsi masalah :
      Sering kita jumpai di masyarakat, orang–orang menyerahkan hewan kurban ke masjid dan atau kepada ta'mir masjidnya. Di antara sighot yang disampaikan oleh orang yang mau berkurban "Hewan kurban ini saya serahkan ke masjid” Atau ”hewan kurban ini saya serahkan kepada ta'mir masjid”. Hewan yang sudah diterima terkadang ditempatkan di halaman masjid, begitu pula menyembelih, memboleng dan membagi–bagikan dagingnya. orang–orang yang terkait dengan penyembelihan kurban tersebut biasanya tak lepas dengan pemanfaatan fasilitas milik masjid, seperti menggunakan alat–alat, air jeding masjid, alas dan lain sebagainya.
Sail : Fath al-Mu’in Pondok Pesantren Besuk
Pertanyaan :
a.      Bagaimana hukum menyembelih, menempatkan, memboleng dan membagi-bagikan daging kurban di halaman masjid sebagaimana dalam deskripsi masalah?
Jawaban:
a.   Mauquf.
Referensi: