علامات
اللإعراب
Oleh:
Nur Vina Zahro’
I’rob adalah berubahnya
akhir kalimah disebabkan karena beda-bedanya amil yang masuk. I’rob itu ada 4
yaitu; rofa’, nasob, jer, dan jazm.
A.
I’ROB ROFA’
I’rob rofa’ adalah
perubahan akhir kalimah yang ditandai dengan dlomah atau pengantinya. Tanda
I’rob rofa ada empat yaitu dlomah, wawu, alif, dan tetapnya nun.
a)
Dlomah menjadi
tandanya I’rob rofa bertempat pada empat tempat, yaitu:
1. Isim
mufrod, contoh: جاء أحمد
2. Jama’
taksir, contoh:
جاء الأعبد
3. Jama’
muanats salim, contoh: جاء المسلمات
4.
Fi’il mudlori’
yang akhirnya tidak bertemu dengan sesuatu, contoh:يضرب
b)
Wawu menjadi
tandanya I’rob rofa’ bertempat pada dua tempat, yaitu:
1. Jama’
mudzakar salim, contoh: جاء الزيدون
2. Asma’ul
khomsah, contoh: جاء أخوك
c)
Alif menjadi
tandanya I’rob rofa’ bertempat pada satu tempat, yaitu:
1. Isim
tasniah, contoh:
جاء الزيدان
d)
Tetapnya nun
menjadi tandanya I’rob rofa’ bertempat pada satu tempat, yaitu:
1. Af’al
al-khomsah, contoh: يضربون
B.
I’ROB NASOB
I’rob nasob adalah
perubahan akhir kalimah yang ditandai dengan fathah atau penggantinya. Tanda
I’rob nasob ada lima yaitu fathah, alif, kasroh, ya’, dan membuang nun.
a)
Fathah menjadi
tandanya I’rob nasob bertempat pada tiga tempat, yaitu:
1. Isim
mufrod, contoh: رأيت
زيدا
2. Jama’
taksir, contoh: رأيت
الرجال
3. Fi’il
mudlori’ yang akhirnya tidak bertemu dengan sesuatu, contoh: يضربلن
b)
Alif menjadi
tandanya I’rob nasob bertempat pada satu tempat, yaitu:
1. Asma’ul
khomsah, contoh: رأيت أخاك
c)
Kasroh menjadi
tandanya I’rob nasob bertempat pada satu tempat, yaitu:
1. Jama’
mu’anas salim, contoh: رأيت المسلمات
d)
Ya’ menjadi
tandanya I’rob nasob bertempat pada dua tempat, yaitu:
1. Isim
tasniah, contoh: رأيت
الزيدين
2. Jama’
mudzakar salim, contoh: رأيت الزيدين
e)
Membuang nun
menjadi tandanya I’rob nasob bertempat pada satu tempat, yaitu:
1. Af’al
al-khomsah, contoh: لن يفعلوا
C.
I’ROB JER
I’rob jer hanya bias masuk
pada kalimah isim, karena dianggap ringannya I’rob jer. Menurut Ulama ahli
Nahwusedang ringan akan terjadi ta’adul bila bergandengan dengan yang berat
(isim)
|
a)
Kasroh menjadi
tandanya I’rob jer bertempat pada tiga tempat, yaitu:
1. Isim
mufrod munshorif, contoh: اللهبسم
2. Jama’
taksir munshorif, contoh: للرجال نصب
3. Jama’mu’anas
salim, contoh: قل للمؤمنات
b)
Ya’ menjadi
tandanya I’rob jer bertempat pada tiga tempat, yaitu:
1. Isim
tasniah, contoh:
حتى أبلغ مجمع البحرين
2. Jama’
mudzajar salim, contoh: للمؤمنينقل
3. Asma’ul
khomsah, contoh: إلى أبيكم ارجعوا
c)
Fathah menjadi
tandanya I’rob jer bertempat pada satu tempat, yaitu:
1. Isim
ghoru munshorif, contoh: مررت بأحمد
D.
I’ROB JAZM
I’rob jazm adalah
perubahan akhir kalimah yang ditandai dengan sukun atau penggantinya. Tanda
I’rob jazm ada dua yaitu sukun dan membuang nun dan atau huruf illat.
a)
Sukun menjadi
tandanya I’rob jazm bertempat pada satu tempat yaitu:
1. Fi’il
mudlori’ shohih akhir, contoh: لم يضرب زيد
b)
Membuang ada
dua, yaitu:
1. Membuang
nun, bertempat pada af’al al-khomsah, contoh: لم يضربا
2. Membuang
huruf illat, bertempat pada fi’il mudlori’ mu’tal akhir, contoh: لم يخش
Glosarium:
1.
Isim mufrod : kalimah yang
menunjukkan arti satu yang bukan asma’ al khomsah ataupun asma’ as
sittah.
2.
Jama’ taksir : jama’ yang
berubah dari bentuk mufrodnya.
3.
Jama’ mu’anas
salim : kalimah yang
menunjukkan arti perempuan banyak yang ditambah alif dan ta’ pada akhirnya
4.
Jama’ mudzakar
salim : kalimah yang menunjukkan
arti laki-laki banyak yang ditambah wawu dan nun dalam tingkah rofa’ dan
ditambah ya’ dan nun dalam tingkah nasob dan jer
5.
Asma’ al khomsah : kalimah yang menunjukkan
arti satu yang berlaku seperti jama’ mudzakar salim dalam tingkah rofa’ (
ditandai wawu) dan jer (ditandai ya’)
6.
Fi’il mudlori’
yang akhirnya tidak bertemu sesuatu: fi’il mudlori’ yang tidak bertemu dengan
wawu jama’, alif tasniyah dan ya’ muanas mukhotobah.
7.
Fi’il mudlori’
mu’tal akhir : fi’il mudlori’ yang
akhirnya berupa huruf ilat.
8.
Isim ghoiru
munshorif: isim yang tidak bisa menerima al atau tanwin karena mengandung dua
illat.
باب
المبتدأ و الخبر
Oleh:
Wahyu Ahmad Nashiruddin
Mubtada’ adalah kalimah
isim yang dibaca rofa’ yang sep dari amil-amil lafdziyah. Mubtada dibagi
menjadi dua yaitu:
A.
Mubtada isim
dzohir : mubtada yang menunjukkan pada
sesuatu yang dinamai dengan tanpa qoyyid mutakallim, mukhotob, dan ghoib,
contoh:
زيد
قائم , الزيدان قائمان , الزيدون قائمون
B.
Mubtada isim
dlomir : mubtada yang menunjukkan pada
sesuatu yang dinamai dengan qoyyid mutakallim, mukhotob, dan ghoib, contoh:
هو
, هما ,هم , أنت ,نحن , أنا
Mubtada’ itu adakalanya
berupa isim yang shorih dan adapula yang mu’awal (isim yang ditakwili dengan
masdar)
إسم
صريح نحو: زيد قائم
إسم
مؤول نحو: وأنتصوموا خير لكم أي صومكم
خير لكم
Khobar adalah kalimah
isim yan dibaca rofa’ yang menyempurnakan maknanya mubtada’. Khobar dibagi
menjadi dua yaitu:
A.
Khobar Mufrod : khobar yang tidak terdiri dari jmlah atau syibih
jumlah, walaupun berupa tasniyah atau jamak, contoh:
زيد
قائم , , الزيدان قائمان , الزيدون قائمون
B. Khobar
ghoiru mufrod: khobar yang terdiri dari
jumlah atau syibih jumlah, contoh:
زيد
جاريته ذهبت
باب
المفعول الذي لم يسمى فاعله
Oleh:
Ali Maksum
Na’ibul fa’il adalah
maf’ul yang dibaca rofa’ yang menempati tempatnya fa’il ketika fa’il dibuang
dan hukumnya fa’il diberikan kepada maf’ul, contoh:
خلق
الإنسان ضعيفا أصله خلق الله الإنسان
ضعيفا
Catatan:
Bila fi’ilnya fi’il madli maka didlummah awalnya dan dikasroh huruf sebelum
akhir, bila fi’ilnya fi’il mudlori’ maka didlummah awalnya dan dikasrah huruf
sebelum akhir.
Na’bul fa’il dibagi
menjadi dua, yaitu:
A.
Na’ibul fa’il
isim dhohir : na’ibul fa’il yang menunjukkan
sesuatu yang dinamai dengan tanpa qoyyid mutakallim, mukhotob, dan ghoib,
contoh:
سرق
المال أصله سرق زيد المال
B.
Na’bul fa’il
isim dlommir : na’bul fa’il yang
menunjukkan sesuatu yang dinamai dengan qoyyid qoyyid mutakallim, mukhotob, dan
ghoib, contoh:
ضرب
, ضربا , ضربوا
باب
مفعول به
Oleh:Fika
Shofil Maghfiroh
Maf’ul bih adalah isim
yang dibaca nashob yang terkena pekerjaanya fa’il, Contoh:
ضربت
زيدا
Tanda maf’ul bih yaitu
lafadz yang dibaca nashob (maf’ul bih)nya bisa dijadikan mubtada’ dan diberi
khobar berupa isim maf’ul yang dibentuk dari amilnya (fi’ilnya/syibih fi’il). Contoh:
ضربت
زيدا _______ زيد مضروب
Hukum Maf’ul bih pada dasarnya adalah diakhirkan
dari fi’inya. Namun, terkadang diperbolehkan (jawaz) mendahulukan maf’ul bih
dari fa’ilnya. Contoh:
ضرب
عمرا زيد
Maf’ul bih dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Maf’ul
bih isim dhohir, contoh:
ضربت
زيدا
2. Maf’ul
bih isim dlomir, contoh:
رأيتك
(ضمير المتصل) و رأيت إياك (ضمير المنفصل)
باب
مفعول مطلق
Oleh:Siti
Fadlilatur Rohmah
Maf’ul mutlak/mashdar
adalah isim yang dibaca nashob yang
jatuh ketiga dari tasrifan fi’il, serta berfungsi untuk menguatkan hukum,
menjelaskan jenis ataupun bilangan. Contoh :
ضربت
ضربا
Maf’ul Mutlak dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Masdar lafdzi : mashdar yang menyamai fi’ilnya
didalam lafadz dan maknanya. Contoh:
جلس
عمرو جلوسا
2. Mashdar
maknawi : mashdar yang cocok didalam
maknanya saja. Contoh:
قمت
وقوفا
باب
التمييز
Oleh:
Binta Nashihah
Tamyiz adalah isim yang
dibaca nashob yang menjelaskan tentang kesamarannya beberapa dzat (keadaan)
atau nisbat. Contoh:
أسود
زيد سعرا , تصبب زيد عرقا
Tamyiz dibagi menjadi dua yaitu:
1.
Tamyiz dzati
(tamyiz mufrod) : isim yang
dibaca nashob yang menjelaskan kesamarannya dzatnya isim sebelum tamyiz.
Contoh:
إشتريت
عشرين غلاما
2. Tamyiz
nisbat (tamyiz jumlah) : isim
yang menjelaskan kesamarannya nisbat pad jumlah sebelumnya. Contoh:
تصبب
زيد عرقا أصله تصبب عرق زيد
Syarat tamyiz ada dua yaitu:
1. Tamyiz
harus berupa isim nakiroh
2. Tamyiz
harus jatuh setelah sempurnanya kalam
مخفوضات
الأسماء
Oleh:
Heri Rusmanto
Isim yang harus dibaca jer ada tiga, yaitu:
1. Isim
yang kemasuka huruf jer berupa:
من,
إلى, عن, على, في, رب, باء, كاف, لام, وحروف القسم: واو, ياء, باء
نحو:
زيد كالأسد
2. Tarkib
idhofi. Contoh:
غلام
زيد
3. Isim
yang ikut pada isim yang dibaca jer, ada empat yaitu:
1. نعت نحو: مررت بزيد
العاقل
2. عطف نحو: مررت بزيد و عمرو
3. توكيد نحو : مررت بزيد نفسه
4. بدل نحو : مررت بزيد أخيك
No comments:
Post a Comment