kolom iklan

Tuesday, 10 April 2012

Cuplikan Matan Jurumiyah


علامات اللإعراب
Oleh: Nur Vina Zahro’
I’rob adalah berubahnya akhir kalimah disebabkan karena beda-bedanya amil yang masuk. I’rob itu ada 4 yaitu; rofa’, nasob, jer, dan jazm.
A.    I’ROB ROFA’
I’rob rofa’ adalah perubahan akhir kalimah yang ditandai dengan dlomah atau pengantinya. Tanda I’rob rofa ada empat yaitu dlomah, wawu, alif, dan tetapnya nun.
a)      Dlomah menjadi tandanya I’rob rofa bertempat pada empat tempat, yaitu:
1.      Isim mufrod,                           contoh: جاء أحمد
2.      Jama’ taksir,                            contoh:     جاء الأعبد
3.      Jama’ muanats salim,              contoh: جاء المسلمات
4.      Fi’il mudlori’ yang akhirnya tidak bertemu dengan sesuatu, contoh:يضرب
b)      Wawu menjadi tandanya I’rob rofa’ bertempat pada dua tempat, yaitu:
1.      Jama’ mudzakar salim,            contoh: جاء الزيدون
2.      Asma’ul khomsah,                  contoh: جاء أخوك
c)      Alif menjadi tandanya I’rob rofa’ bertempat pada satu tempat, yaitu:
1.      Isim tasniah,                            contoh: جاء الزيدان
d)     Tetapnya nun menjadi tandanya I’rob rofa’ bertempat pada satu tempat, yaitu:
1.      Af’al al-khomsah,                   contoh: يضربون

B.     I’ROB NASOB
I’rob nasob adalah perubahan akhir kalimah yang ditandai dengan fathah atau penggantinya. Tanda I’rob nasob ada lima yaitu fathah, alif, kasroh, ya’, dan membuang nun.
a)      Fathah menjadi tandanya I’rob nasob bertempat pada tiga tempat, yaitu:
1.      Isim mufrod,                           contoh: رأيت زيدا
2.      Jama’ taksir,                            contoh: رأيت الرجال
3.      Fi’il mudlori’ yang akhirnya tidak bertemu dengan sesuatu, contoh:  يضربلن
b)      Alif menjadi tandanya I’rob nasob bertempat pada satu tempat, yaitu:
1.      Asma’ul khomsah,                  contoh: رأيت أخاك
c)      Kasroh menjadi tandanya I’rob nasob bertempat pada satu tempat, yaitu:
1.      Jama’ mu’anas salim,              contoh: رأيت المسلمات
d)     Ya’ menjadi tandanya I’rob nasob bertempat pada dua tempat, yaitu:
1.      Isim tasniah,                            contoh: رأيت الزيدين
2.      Jama’ mudzakar salim,            contoh: رأيت الزيدين
e)      Membuang nun menjadi tandanya I’rob nasob bertempat pada satu tempat, yaitu:
1.      Af’al al-khomsah,                   contoh: لن يفعلوا

C.     I’ROB JER
I’rob jer hanya bias masuk pada kalimah isim, karena dianggap ringannya I’rob jer. Menurut Ulama ahli Nahwusedang ringan akan terjadi ta’adul bila bergandengan dengan yang berat (isim)
I’rob jer adalah perubahan akhir kalimah yang ditandai dengan kasroh atau penggantinya. Tanda I’rob jer ada tiga yaitu kasroh, ya’, fathah.




a)      Kasroh menjadi tandanya I’rob jer bertempat pada tiga tempat, yaitu:
1.      Isim mufrod munshorif,          contoh: اللهبسم
2.      Jama’ taksir munshorif,           contoh: للرجال نصب
3.      Jama’mu’anas salim,               contoh: قل للمؤمنات
b)      Ya’ menjadi tandanya I’rob jer bertempat pada tiga tempat, yaitu:
1.      Isim tasniah,                            contoh: حتى أبلغ مجمع البحرين
2.      Jama’ mudzajar salim, contoh:  للمؤمنينقل
3.      Asma’ul khomsah,                  contoh: إلى أبيكم  ارجعوا
c)      Fathah menjadi tandanya I’rob jer bertempat pada satu tempat, yaitu:
1.      Isim ghoru munshorif,             contoh: مررت بأحمد

D.    I’ROB JAZM
I’rob jazm adalah perubahan akhir kalimah yang ditandai dengan sukun atau penggantinya. Tanda I’rob jazm ada dua yaitu sukun dan membuang nun dan atau huruf illat.
a)      Sukun menjadi tandanya I’rob jazm bertempat pada satu tempat yaitu:
1.      Fi’il mudlori’ shohih akhir,     contoh: لم يضرب زيد
b)      Membuang ada dua, yaitu:
1.      Membuang nun, bertempat pada af’al al-khomsah, contoh: لم يضربا
2.      Membuang huruf illat, bertempat pada fi’il mudlori’ mu’tal akhir, contoh: لم يخش
Glosarium:
1.      Isim mufrod                            : kalimah yang menunjukkan arti satu yang bukan asma’ al khomsah ataupun asma’ as sittah.
2.      Jama’ taksir                             : jama’ yang berubah dari bentuk mufrodnya.
3.      Jama’ mu’anas salim               : kalimah yang menunjukkan arti perempuan banyak yang ditambah alif dan ta’ pada akhirnya
4.      Jama’ mudzakar salim             : kalimah yang menunjukkan arti laki-laki banyak yang ditambah wawu dan nun dalam tingkah rofa’ dan ditambah ya’ dan nun dalam tingkah nasob dan jer
5.      Asma’ al khomsah                   : kalimah yang menunjukkan arti satu yang berlaku seperti jama’ mudzakar salim dalam tingkah rofa’ ( ditandai wawu) dan jer (ditandai ya’)
6.      Fi’il mudlori’ yang akhirnya tidak bertemu sesuatu: fi’il mudlori’ yang tidak bertemu dengan wawu jama’, alif tasniyah dan ya’ muanas mukhotobah.
7.      Fi’il mudlori’ mu’tal akhir       : fi’il mudlori’ yang akhirnya berupa huruf ilat.
8.      Isim ghoiru munshorif: isim yang tidak bisa menerima al atau tanwin karena mengandung dua illat.





باب المبتدأ و الخبر
Oleh: Wahyu Ahmad Nashiruddin

Mubtada’ adalah kalimah isim yang dibaca rofa’ yang sep dari amil-amil lafdziyah. Mubtada dibagi menjadi dua yaitu:
A.    Mubtada isim dzohir   : mubtada yang menunjukkan pada sesuatu yang dinamai dengan tanpa qoyyid mutakallim, mukhotob, dan ghoib, contoh:
زيد قائم , الزيدان قائمان , الزيدون قائمون
B.     Mubtada isim dlomir   : mubtada yang menunjukkan pada sesuatu yang dinamai dengan qoyyid mutakallim, mukhotob, dan ghoib, contoh:
هو , هما ,هم , أنت ,نحن , أنا
Mubtada’ itu adakalanya berupa isim yang shorih dan adapula yang mu’awal (isim yang ditakwili dengan masdar)
إسم صريح  نحو: زيد قائم
إسم مؤول   نحو: وأنتصوموا خير لكم أي صومكم خير لكم
Khobar adalah kalimah isim yan dibaca rofa’ yang menyempurnakan maknanya mubtada’. Khobar dibagi menjadi dua yaitu:
A.    Khobar Mufrod           : khobar  yang tidak terdiri dari jmlah atau syibih jumlah, walaupun berupa tasniyah atau jamak, contoh:
زيد قائم , , الزيدان قائمان , الزيدون قائمون
B.     Khobar ghoiru mufrod: khobar  yang terdiri dari jumlah atau syibih jumlah, contoh:
زيد جاريته ذهبت

باب المفعول الذي لم يسمى فاعله
Oleh: Ali Maksum
Na’ibul fa’il adalah maf’ul yang dibaca rofa’ yang menempati tempatnya fa’il ketika fa’il dibuang dan hukumnya fa’il diberikan kepada maf’ul, contoh:
خلق الإنسان ضعيفا  أصله خلق الله الإنسان ضعيفا
Catatan: Bila fi’ilnya fi’il madli maka didlummah awalnya dan dikasroh huruf sebelum akhir, bila fi’ilnya fi’il mudlori’ maka didlummah awalnya dan dikasrah huruf sebelum akhir.
Na’bul fa’il dibagi menjadi dua, yaitu:
A.    Na’ibul fa’il isim dhohir          : na’ibul fa’il yang menunjukkan sesuatu yang dinamai dengan tanpa qoyyid mutakallim, mukhotob, dan ghoib, contoh:
سرق المال أصله سرق زيد المال
B.     Na’bul fa’il isim dlommir        : na’bul fa’il yang menunjukkan sesuatu yang dinamai dengan qoyyid qoyyid mutakallim, mukhotob, dan ghoib, contoh:
ضرب , ضربا , ضربوا



باب مفعول به
Oleh:Fika Shofil Maghfiroh
Maf’ul bih adalah isim yang dibaca nashob yang terkena pekerjaanya fa’il, Contoh:
ضربت زيدا
Tanda maf’ul bih yaitu lafadz yang dibaca nashob (maf’ul bih)nya bisa dijadikan mubtada’ dan diberi khobar berupa isim maf’ul yang dibentuk dari amilnya (fi’ilnya/syibih fi’il). Contoh:
ضربت زيدا _______ زيد مضروب
Hukum  Maf’ul bih pada dasarnya adalah diakhirkan dari fi’inya. Namun, terkadang diperbolehkan (jawaz) mendahulukan maf’ul bih dari fa’ilnya. Contoh:
ضرب عمرا زيد
Maf’ul bih dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      Maf’ul bih isim dhohir, contoh:
 ضربت زيدا
2.      Maf’ul bih isim dlomir, contoh:
رأيتك (ضمير المتصل) و رأيت إياك (ضمير المنفصل)





باب مفعول مطلق
Oleh:Siti Fadlilatur Rohmah
Maf’ul mutlak/mashdar adalah  isim yang dibaca nashob yang jatuh ketiga dari tasrifan fi’il, serta berfungsi untuk menguatkan hukum, menjelaskan jenis ataupun bilangan. Contoh :
ضربت ضربا
Maf’ul Mutlak dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      Masdar lafdzi              : mashdar yang menyamai fi’ilnya didalam lafadz dan maknanya. Contoh:
جلس عمرو جلوسا
2.      Mashdar maknawi       : mashdar yang cocok didalam maknanya saja. Contoh:
قمت وقوفا


باب التمييز
Oleh: Binta Nashihah
Tamyiz adalah isim yang dibaca nashob yang menjelaskan tentang kesamarannya beberapa dzat (keadaan) atau nisbat. Contoh:
أسود زيد سعرا , تصبب زيد عرقا
Tamyiz dibagi menjadi dua yaitu:
1.      Tamyiz dzati (tamyiz mufrod)            : isim yang dibaca nashob yang menjelaskan kesamarannya dzatnya isim sebelum tamyiz. Contoh:
إشتريت عشرين غلاما
2.      Tamyiz nisbat (tamyiz jumlah)            : isim yang menjelaskan kesamarannya nisbat pad jumlah sebelumnya. Contoh:
تصبب زيد عرقا أصله تصبب عرق زيد
Syarat tamyiz ada dua yaitu:
1.      Tamyiz harus berupa isim nakiroh
2.      Tamyiz harus jatuh setelah sempurnanya kalam

مخفوضات الأسماء
Oleh: Heri Rusmanto
Isim yang harus dibaca jer ada tiga, yaitu:
1.      Isim yang kemasuka huruf jer berupa:
من, إلى, عن, على, في, رب, باء, كاف, لام, وحروف القسم: واو, ياء, باء
نحو: زيد كالأسد
2.      Tarkib idhofi. Contoh:
غلام زيد
3.      Isim yang ikut pada isim yang dibaca jer, ada empat yaitu:
1. نعت    نحو: مررت بزيد العاقل
2. عطف  نحو: مررت بزيد و عمرو
3. توكيد  نحو : مررت بزيد نفسه
4. بدل    نحو : مررت بزيد أخيك

No comments:

Post a Comment