kolom iklan

Wednesday, 30 May 2012

Rangkuman PAIKEM (bagian 1)


Bagian Pertama
P E N D A H U L U A N

A.      Latar Belakang
Di era globalisasi ini setidaknya mampu  membuka mata untuk melihat kemandegan  dunia pendidikan  umumnya dan pendidikan islam khususnya dalam kerangka mengantarkan dan membentuk manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa kepada Allah WST.
Dunia pendidikan islam masih terselimuti oleh problematika yang belum terpecahkan dari masa ke masa. Diantara problematika tersebut antara lain dalam hal menerapkan metode dalam hal belajar. Karena penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan dalam proses mengajar. Sebaliknya, kesalahan dalam menerapkan metode akan berakibat fatal.
Secara umum pendidikan di Indonesia memerlukan berbagai inovasi dan kreativitas agar pendidikan berfungsi secara optimal di tengah arus perubahan. Begitu juga pendidikan agama islam juga membutuhkan berbagai inovasi untuk mempertahankan eksistensinya sebagai pembentuk insan kamil. Selain itu, inovasi dan kreativitas, terutama dalam metode pembelajaran agama islam, harus tetap bisa menjaga nilai-nilai dan tidak keluar dari koridor-koridor islam itu sendiri.
Untuk mencapai harapan-harapan tersebut, diperlukan sikap inklusif pasa pemikir, pendidik agama, dan para praktisi pendidikan. Selain itu juga semangat reformasi menuju perubahan mendasar dalam system pembelajaran. Diantaranya adalah bagaimana pembelajaran itu menguntungkan semua pihak, baik guru, sekolah dan terutama peserta didik.
Untuk itu, kiranya PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreativ, efektif, dan menyenangkan), sebagai sebuah strategi dan model pembelajaran dapat dijadikan sebagai salah satu alternative khususnya dalam pembelajaran agama islam.
PAIKEM merupakan pendekatan dalam proses belajar mengajar yang sangat berpeluang dalam meningkatkan tiga hal, pertama maksimalisasi pengaruh fisik terhadap jiwa, kedua, maksimalisasi pengaruh jiwa terhadap  proses psikofisik dan psikososial, dan ketiga, bimbingan kearah pengalaman kehidupan spiritual.
Sebagaimana dalam konsep Al Ghazali, bahwa pembelajaran untuk melatih jiwa seseorang agar terdorong untuk membiasakan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, setidaknya PAIKEM bisa memberikan harapan baru untuk efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran agama islam.

B.      Alasan dan Tujuan penulisan Buku Ini
Ada beberapa hal yang menjadi alas an dalam mengagkat tema ini, yakni:
1.       Pentingnya melakukan eksplorasi dan terobosan-terobosan baru dalam kerangka meningkatkan mutu bagi pendidik dan peserta didik.
2.       Masih langkanya penelaahan yan bersifat praktis-aplikatif tentang PAIKEM dalam pembelajaran agama islam.
3.       Sebagai wujud sikap terbuka untuk menerima secara selektif hal-hal yang positif-dinamis dari mana saja.
C.      Metode Penulisan
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penulisan ini adalah metode kepustakaan (Library Research), di mana metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari buku-buku dan dokumen-dokumen tertulis lainnya. Selanjutnya dianalisis menggunakan metode analisis isi,Content Analysis, yaituanalisis ilmiah tentang isi pesan suatu komunikasi. Selain itu, metode analisis kritis juga digunakan untuk mendeskripsikan, membahas, dan mengkritik suatu gagasan primer dalam upaya pembangunan suatu model.
Sistematika penulisan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: Bagian pertama, pendahuluan yang berisi dasar pemikiran dan latar belakang. Bagian kedua, berisi telaah dan seputar konsep dan metodologi pembelajaran. Bagian ketiga, membahas tentang paradigma PAIKEM. Bagian keempat, menyajikan aplikasi PAIKEM dalam pembelajaran agama islam.

Rangkuman PAIKEM (bagian 2)


Bagian Kedua
KONSEP METODOLOGI PEMBELAJARAN DAN HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM

A.      Definisi Metode Pembelajaran
Secara etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Metha berarti melalui atau melewati, dan hodos yang berarti jalan atau cara. Maka metode berarti  suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa inggris dikenal dengan method dan way yang berarti metode dan cara. Dalam bahasa arab dikenal dengan kata at Thoriqah, al-manhaj, al-wasilah yang masing-masing berarti jalan, system, dan mediator atau perantara.
Secara terminologis (istilah), metode dapat dimaknai sebagai jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya.
Sedangkan metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos=cara dan logos=ilmu, sehingga ilmu yang mempelajari tentang metode disebut metodologi.
Pembelajaran menurut Oemar Hamalik yaitu suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Mulyasa, pembelajaran adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Jadi, metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yag sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan.
B.      Landasan Metode Pembelajaran
Pembelajaran sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari landasan dan mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu.
Beberapa landasan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.       Landasan Religius islami berdasarkan al-quran dan as-sunnah
Landasan religious islami merupakan landasan pokok dalam kehidupan, termasuk dalam hal pembelajaran.
2.       Landasan Filosofis
Landasan filosofis ini merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pembelajaran, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok.
3.       Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis ini merupakan karena manusia selalu hidup berkelompok, sesuatu yang juga terdapat makhluk hidup lainnya.
4.       Landasan Psikologis
Landasan psikologis ini merupakan aspek psikologis siswa yang dapat dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil pembelajaran siswa.
C.      Tujuan Metode Pembelajaran
Metode yang dipilih oleh pendidik tidak boleh bertentangan dengan tujuan pembelajaran. Sedangkan tujuan pokok pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan anak secara individu agar bias menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapinya.
Sedangkan metode dalam pembelajaran bertujuan mengantarkan sebuah pembelajaran kearah tujuan tertentu yang ideal dengan cepat dan tepat sesuai yang diinginkan. Fungsi metode dalam pembelajaran yaitu agar pembelajaran dapat dilaksanakan dengan suasana menyenangkan, menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi sehingga materi pembelajaran mudah diterima.
D.      Beberapa Metode Pembelajaran
Tugas guru adalah memilih diantara ragam metode yang tepat untuk menciptakan suatu iklim pembelajaran yang kondusif. Dan diantara ragam metode pembelajaran tersebut antara lain:
1.       Metode Ceramah
Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan, maksudnya guru memberikan uraian materi pada waktu dan tempat tertentu.
2.       Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan murid, maksudnya guru bertanya lalu murid menjawab atau sebaliknya.
3.       Metode Diskusi
Diskusi adalah saling menukar informasi, pendapat dan unsure-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu serta untuk mencari keputusan bersama.
4.       Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode yang digunakan dalam pelajaran tertentu yang didalamnya terdapat penelitian yang menggunakan metode yang sifatnya obtektif.
5.       Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pegertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melalakukan sesuatu kepada anak didik.
6.       Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
Yang dimaksud metode ini adalah suatu cara dalam proses pembelajaran bilamana guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya dan dipertanggung jawabkan kepada guru.
7.       Metode Sosio Drama (Role Playing)
Metode sosio drama adalam metode mendramatisasi tingkah laku yang hubungannya dengan masalah social yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memainkan suatu cerita tetapi naskahnya tidak dipersiapkan terlebih dahulu.
8.       Metode Drill (Latihan)
Metoe drill adalah suatu latihan yang bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh peserta didik.
9.       Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah metode membagi siswa mnjadi beberapa kelompok untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menyerahkan suatu pekerjaan yang perlu dikerjakan bersama-sama.
10.   Metode Proyek
metode proyek adalah metode yang mana peserta didik disuguhi bermacam-macam masalah untuk dipecahkan bersama-sama sesuai langkah tertentu secara sistematis, ilmiah, dan logis.
11.   Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Metode problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang mendorong siswa mencari dan memecahkan persoalan tertentu.
12.   Metode System Regu (Team Teaching)
Metode system regu adalah metode mengajar; dua orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sekelompok siswa.
13.   Metode Karyawisata (Field Trip)
Metode karya wisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar.
14.   Metode Resource Person (Manusia Sumber)
Metode Resource Person adalah orang luar (bukan guru) memberikan pelajaran kepada siswa.
15.   Metode Survey Masyarakat
Metode Survei Masyarakat adalah cara untuk untuk memperoleh informasiatau keterangan dari sejumlah unit tertentu dengan jalan obsservasi atau komunikasi langsung.
16.   Metode Simulasi
Metode Simulasi adalah cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura.
E.       Strategi Dan Tehnik Penggunaan Metode Pembelajaran
Strategi disini berbeda dengan metode. Kalau metode itu berkaitan langsung dengan pembelajaran, maksudnya berkaitan langsung antara guru dan siswa dalam suatu pembelajaran, maka strategi disini berfungsi mengatur ketepatan penggunaan berbagai metode dalam pembelajaran tersebut.
Agar metode-metode tersebut bias lebih akurat maka harus memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut:
1.       Individualitas.
2.       Kebebasan.
3.       Lingkungan.
4.       Globalisasi.
5.       Pusat-pusat minat.
6.       Aktifitas.
7.       Motivasi.
8.       Pengajaran berupa.
9.       Korelasi dan konsentrasi.

F.       Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran
Suatu metode bias dikatakan efektif jika prestasi belajar yang diinginkan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat guna.
Seorang guru sebelum memutuskan untuk memilih suatu metode agar lebih efektif maka ia harus juga mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1.       Tujuan.
2.       Karakteristik siswa.
3.       Kemampuan guru.
4.       Sifat bahan pelajaran.
5.       Situasi kelas.
6.       Kelengkapan fasilitas.
7.       Kelebihan dan kelemahan metode.

G.     Hakikat Pendidikan Islam
Dalam pebahasan ini akan dikupas seputar pengertian, tujuan, dan materi pendidikan islam secara umum.
1.       Pengertian pendidikan islam.
Pendidikan islam adalah suatu proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai pada diri anak didik melalui pertumbuhan dan pengembangan potensi fotrah anak.
2.       Tujuan pendidikan islam.
Tujuan pendidikan islam adalah mewujudkan manusia ideal menurut citra islam.
3.       Materi pendidikan islam.
Materi pendidikan islam meliputi bidang akidah, ibadah, dan akhlak.

Rangkuman PAIKEM (bagian 3)


Bagian Ketiga
PARADIGMA PENEKATAN PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan)

A.      Pendahuluan
Dalam Catatan Sejarah Pendidikan Nasional, telah dikenal beberapa Pendekatan Pembelajaran Seperti, CTL (Contextual Teaching and Learning), CBSA (Cara Belajar Peserta didik Aktif), PAKEM dan yang dikenal paling akhir adalah PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan).
PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Arti Pembelajaran itu sendiri adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa pembelajaran PAIKEM adalah pembelajaran yang menekankan pada keaktifan dan kreatifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

B.      Landasan Yuridis Formal Dan Psikologis Paikem
1.       Landasan yuridis formal.
Undang- undang No.20 tentang Sisdiknas, pasal 40 , di mana salah satu ayat nya berbunyi: ”Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban untuk menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis dan PP No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 19 ayat (1). Dalam PP no 19, ayat (1) dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi siswa”.
2.       Tinjauan psikologis penerapan PAIKEM
Tinjauan psikologis yang dimaksud adalah ingin melihat posisi dan signifikasi penerapan strategi berbasis PAIKEM menuntut kajian psikologi belajar.

C.      Indikator Dan Prinsip-Prinsip Penerapan Paikem
Kriteria ada tidaknya PAIKEM dapat dilihat pada beberapa indicator berikut:
1.       Pekerjaan peserta didik.
2.       Kegiatan peserta didik.
3.       Ruang kelas.
4.       Penataan meja kursi.
5.       Suasana bebas.
6.       Umpan balik guru.
7.       Sudut baca.
8.       Lingkungan sekitar.
Sedangkan beberapa prinsip yang harus diperhatikan ketika pendidik mnerapkan PAIKEM adalah:
1.       Memahami sifat peserta didik
2.       Mengenal peserta didik secara perseorangan
3.       Memanfaatkan perilaku peserta didik dalam pengorganisasian belajar
4.       Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif serta mampu memecahkan masalah
5.       Menciptakan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6.       Memanfaatkan lingkungan sebagai lingkungan belajar
7.       Membarikan umpan balikyang baik untuk meningkatkan kegiatan
8.       Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental
D.      Penerapan Paikem: Melalui Setting Kelas Yang Variatif Dan Dinamis
Di dalam kelas biasanya seorang siswa mempunyai kemampua yag beragam, oleh karena itu seorang guru harus mengatur kapan peserta didik bekerja secara perseorangan, berpasangan, berkelompok, atau klasikal. Dalam mewujudkan desain belajar siswa maka pengaturan ruangan kelas dan siswa merupakan tahap yang penting.