BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Al-Quran adalah mukjizat terbesar yang dimiliki
oleh Nabi Muhammad SAW. Kemukjizatan Al-Quran tidak hanya berlaku pada zaman
Nabi saja, melainkan belaku untuk sepanjang masa.
Pada zaman Nabi, kemukjizatan Al-Quran terlihat
dengan kekuatan sastranya yang tinggi sehingga mengalahkan ahli sastra pada
waktu itu dan memang pada zaman Nabi adalah zaman keemasan dalam ilmu sastra.
Namun, pada era sekarang yang mana zaman ilmu pengetahuan dan teknologi
seakan-akan menuntut atau menguji kemukjizatan Al-Quran yang dipercaya
kemukjizatannya berlaku sepanjang masa.
Dalam makalah ini akan menguraikan hasil uji
kemukjizatan Al-Quran yang dihadapkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai tugas mata kuliah Tafsir Tarbawi dengan tema “AYAT AL-QURAN DALAM
KAITANNYA DENGAN ILMU PENGETAHUAN” semester VI STIT AL-MUSLIHUUN
Tlogo Kanigoro Blitar.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana mufradat, terjemah, tafsir, asbabun nuzul, ayat kauniyahnya
dari surat Al-Alaq ayat 1-5?
2.
Bagaimana mufradat, terjemah, tafsir, asbabun nuzul, ayat kauniyahnya
dari surat Al-Ghasiyah ayat 17-20?
3.
Bagaimana mufradat, terjemah, tafsir, asbabun nuzul, ayat kauniyahnya
dari surat Ar-Rahman ayat 33?
C.
TUJUAN PEMBAHASAN
1.
Untuk mengetahui mufradat, terjemah, tafsir, asbabun nuzul, ayat kauniyah
dari surat Al-Alaq ayat 1-5.
2.
Untuk mengetahui mufradat, terjemah, tafsir, asbabun nuzul, ayat
kauniyah dari surat Al-Ghasiyah ayat 17-20.
3.
Untuk mengetahui mufradat, terjemah, tafsir, asbabun nuzul, ayat
kauniyah dari surat Ar-Rahman ayat 33.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SURAT AL-ALAQ AYAT 1-5
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷èt ÇÎÈ
1.
MUFRADAT
Arti
|
Lafadz
|
Arti
|
Lafadz
|
Maha Pemurah
|
الأكرم
|
Bacalah
|
اقرأ
|
Yang telah mengajarkan
|
علم
|
Dengan menyebut nama Tuhanmu
|
باسم ربك
|
pena
|
القلم
|
Yang telah menciptakan
|
خلق
|
Yang belum diketahui
|
لم يعلم
|
manusia
|
الإنسان
|
|
|
Dari segumpal darah
|
من علق
|
2.
TERJEMAH
1.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2.
Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4.
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
3.
TAFSIR
1.
(Bacalah) maksudnya
mulailah membaca dan memulainya (dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan)
semua makhluk.
2.
(Dia telah menciptakan
manusia) atau jenis manusia (dari 'alaq) lafal 'Alaq bentuk jamak dari lafal
'Alaqah, artinya segumpal darah yang kental.
3.
(Bacalah) lafal ayat
ini mengukuhkan makna lafal pertama yang sama (dan Rabbmulah Yang Paling
Pemurah) artinya tiada seorang pun yang dapat menandingi kemurahan-Nya. Lafal
ayat ini sebagai Haal dari Dhamir yang terkandung di dalam lafal Iqra'.
4.
(Yang mengajar) manusia
menulis (dengan qalam) orang pertama yang menulis dengan memakai qalam atau
pena ialah Nabi Idris a.s.
5.
(Dia mengajarkan kepada
manusia) atau jenis manusia (apa yang tidak diketahuinya) yaitu sebelum Dia
mengajarkan kepadanya hidayah, menulis dan berkreasi serta hal-hal lainnya.
4.
ASBABUN NUZUL
Disebutkan
dalam hadits-hadits shahih, bahwa Nabi SAW mendatangi gua hira’ (hira’ adalah
nama gunung di Makkah) untuk tujuan beribadah selama beberapa hari, beliau
kembal kepada istrinya, Siti Khadijah untuk mengambil bekal secukupnya. Hingga
pada suatu hari di dalam gua, beliau dikejutkan oleh kedatangan malaikat
membawa wahyu Illahi. Malaikat berkata kepadanya : “Bacalah!” beliau menjawab
“Saya tidak bisa membaca”. Perawai mengatakan bahwa untuk kedua kalinya
malaikat memrgang nabi dan mengguncangkan badannya hingga nabi kepayahan, dan
setelah itu dilepaskan. Malaikat berkata lagi kepadanya “Bacalah!” Nabi
menjawab “Saya tidak bisa membaca”. Perawi mengatakan, bahwa untuk ketiga
kalinya malaikat memrgang nabi dan mengguncangkannya hingga beliau kepayahan.
Setelah itu barulah nabi mengucapkan apa yang diucapkan oleh malaikat, yaitu
surat Al-Alaq 1-5.
Para
perawi hadits mengatakan bahwa Nabi SAW kembali ke rumah Khadijah dalam keadaan
gemetar seraya mengatakan, “Selimuti aku, selimutilah aku!” kemudian Khadijah
menyelimuti beliau hingga rasa takut beliau pun hilang. Setelah itu beliau
menceritakan semuanya kepada Khadijah, kemudian Khadijah mengajak beliau
menemui Waraqah Ibnu Naufal Ibnu ‘Abdi ‘I-Uzza (anak paman Khadijah),
berdasarkan hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa permulaan surat ini
merupakan awal ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan dan merupakan rahmat Allah
pertama yang diturunkan kepada hamba-hamba-Nya, serta kitab pertama ditujukan
keapada Rasulullah SAW.
5.
AYAT KAUNIYAH
Ayat
kauniyah yang terkandung dalam surat Al-Alaq di atas adalah proses terjadinya
perkembangan embrio dalam rahim secara periodik dan sistematis.
Dari
Al Qur’an dan Al Hadits menunujukkan bahwa Allah Ta`ala menciptakan manusia
melalui fase-fase berikut :
a.
Nuthfah
Nuthfatun
adalah sperma laki-laki dan sel telur perempuan yang telah bertemu dan terjadi
pembuahan kemudian terjadi perubahan dari keadaan yang satu kepada yang lain
dan dari bentuk yang satu kepada bentuk yang lain.
Riset
para ahli embriologi menyebutkan bahwa selain mengandung spermatozoa (sperma)
air mani juga tersusun dari berbagai campuran yang berlainan yang mempunyai
fungsi masing-masing, misalnya mengandung gula yang diperlukan untuk
menyediakan energi bagi spermatozoa, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan
melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma. Air mani yang tersusun
dari berbagai campuran tersebut telah disebutkan dalam Al- Qur’an.
“Yang membuat segala sesuatu yang
Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (mani)”. (QS. As Sajdah : 7-8).
Kata-kata
sulalah (saripati) pada ayat tersebut
merupakan bagian yang mendasar atau “bagian dari satu kesatuan”.
b.
’Alaqah
Peringkat
pembentukan alaqah ialah pada hujung minggu pertama / hari ketujuh . Pada hari
yang ketujuh telor yang sudah disenyawakan itu akan tertanam di dinding rahim
(qarar makin). Selepas itu Kami mengubah nutfah menjadi alaqah.
“
Kemudian Kami mengubah nutfah menjadi alaqah” (QS: Al-Mukminun : 14).
Alaqah secara bahasa mempunyai arti sesuatu yang mengambang atau menempel,
sedangkan pada ‘alaqah ini embrio
berbentuk segumpal darah sebagaimana ditegaskan Allah SWT : “Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah” (QS. Al ‘Alaq : 2)
‘Alaqah
merupakan bahan dasar bayi yang berupa sel tunggal, dalam istilah biologi sel
ini disebut zigot sebagai “segumpal darah”, istilah ‘alaqah ini juga tersebut
dalam firman Allah SWT :
“kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya,dan
menyempurnakannya“. (QS. Al
Qiyamah : 38).
c.
Mudghah
Pembentukan
mudghah dikatakan berlaku pada minggu keempat. Perkataan mudghah disebut
sebanyak dua kali di dalam al-Quran iaitu surah al-Hajj ayat 5 dan surah
al-Mukminun ayat 14:
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian
dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging
yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada
kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang
sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada
yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai
pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah
diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan
berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah”. (QS. al-Hajj ayat 5)
“…lalu segumpal darah itu Kami jadikan daging,…” ( QS. Al Mukminun : 14)
Mudghah
yang mempunyai arti segumpal daging ini merupakan fase yang mana berbentuk
lengkung, dengan penampakan gelembung-gelembung serta alur-alur.
Embrio
yang tumbuh berumur 40-42 hari tidak lagi mirip dengan embrio hewan karena
sudah dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan tulang
sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi SAW dari Hudzaifah ibnu Asid :
“Ketika nuthfah telah lewat 42 malam dari penciptaan, Allah Ta`ala
mengirim malaikat untuk membentuknya dan menciptakan pendengaran, penglihatan,
kulit, otot dan tulang. Kemudian malaikat bertanya : Ya Allah, ini akan
dijadikan laki-laki atau perempuan ? Dan Allah memutuskan apa yang
dikehendakiNya, ..” (HR.
Muslim)
Diperingkat
ini sudah berlaku pembentukan otak, saraf tunjang, telinga dan anggota-anggota
yang lain. Selain itu sistem pernafasan bayi sudah terbentuk.Vilus yang
tertanam di dalam otot-otot ibu kini mempunyai saluran darahnya sendiri.
Jantung bayi pula mula berdengup. Untuk perkembangan seterusnya, darah mula
mengalir dengan lebih banyak lagi kesitu bagi membekalkan oksigen dan pemakanan
yang secukupnya. Menjelang tujuh minggu sistem pernafasan bayi mula berfungsi
sendiri.
d.
Izam Dan Lahm
Pada
peringkat ini iaitu minggu kelima, keenam dan ketujuh ialah peringkat
pembentukan tulang yang mendahului pembentukan oto-otot. Apabila tulang
belulang telah dibentuk, otot-otot akan membungkus rangka tersebut.
Firman
Allah yang bermaksud :
“Lalu Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da kemudiannya Kami
membalutkan Izam dengan daging”
(QS: Al-Mukminun : 14)
Kemudian
pada minggu ketujuh terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada tahap ini
perut dan usus , seluruh saraf, otak dan tulang belakang mula terbentuk.
Serentak dengan itu sistem pernafasan dan saluran pernafasan dari mulut ke
hidung dan juga ke pau-paru mula kelihatan. Begitu juga dengan organ pembiakan,
kalenjar, hati, buah penggang, pundi air kencing dan lain-lain terbentuk dengan
lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga mula tumbuh. Begitu juga mata,
telinga dan mulut semakin sempurna. Pada minggu kelapan semuanya telah sempurna
dan lengkap.
e.
Peniupan Ruh
Iaitu
peringkat peniupan roh. Para ulamak Islam menyatakan bilakah roh ditiupkan ke
dalam jasad yang sedang berkembang? Mereka hanya sepakat mengatakan peniupan
roh ini berlaku selepas empat puluh hari dan selepas terbentuknya organ-organ
tubuh termasuklah organ seks. Nilai kehidupan mereka telah pun bermula sejak di
alam rahim lagi. Ketika di alam rahim perkembangan mereka bukanlah proses
perkembangan fizikal semata-mata tetapi telahpun mempunyai hubungan dengan
Allah s.w.t melalui ikatan kesaksian sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di
dalam al-Quran surah al-A’raf : 172.
“dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam
dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): “Bukankah aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban
kami), Kami menjadi saksi”. (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”, (QS: Al-A’raf : 172)
Dengan
ini entiti roh dan jasad saling bantu membantu untuk meningkatkan martabat dan
kejadian insan disisi Allah s.w.t
Ruh
merupakan penggerak dan pertanda dari kehidupan seorang hamba, tanpa adanya ruh
maka jasad yang telah terbentuk tidak akan sempurna. Tentang ruh ini Allah
Ta`ala berfirman :
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah “Ruh itu termasuk
urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit“. (QS. Al Isra’ : 85)
Para
ahli ilmu mendefinisikan ruh sebagai organ lembut yang berada pada badan.
Proses peniupan ruh oleh malaikat tersebut diiringi dengan proses penentuan
rizkinya, ajalnya, amalnya dan ia celaka atau bahagia. Proses peniupan ruh pada
embrio tersebut ketika berumur 120 hari sebagaimana disebutkan pada hadits
dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas’ud
RA. yang sudah tersebut di atas.
Hal
lain yang disebutkan dalam Al Qur’an adalah bahwa embrio terselubungi oleh tiga
kegelapan “dzulumatin tsalats”.
Para
pakar embriologi menyebutkan bahwa maksud dari tiga tabir kegelapan itu adalah
;
1)
Dinding bagian dalam perut ibu,
2)
Dinding uterus, dan
3)
Membran amniokorionik.
Maha benar Allah Ta`ala dengan
firmanNya : “…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan…”. (QS. Az Zumar : 6)
B.
SURAT AL-GHASIYAH AYAT 17-20
xsùr& tbrãÝàYt n<Î) È@Î/M}$# y#ø2 ôMs)Î=äz ÇÊÐÈ n<Î)ur Ïä!$uK¡¡9$# y#ø2 ôMyèÏùâ ÇÊÑÈ n<Î)ur ÉA$t6Ågø:$# y#øx. ôMt6ÅÁçR ÇÊÒÈ n<Î)ur ÇÚöF{$# y#øx. ôMysÏÜß ÇËÉÈ
1.
MUFRADAT
Arti
|
Lafadz
|
Arti
|
Lafadz
|
gunung
|
الجبال
|
Mereka
melihat/memperhatikan
|
ينظرون
|
ditegakkan
|
نصبت
|
Unta
|
الإبل
|
bumi
|
الأرض
|
diciptakan
|
خلقت
|
dihamparkan
|
سطحت
|
langit
|
السماء
|
|
|
ditinggikan
|
رفعت
|
2.
TERJEMAH
17. Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta
bagaimana dia diciptakan,
18. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
19. Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
20. Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
3.
TAFSIR
017. (Maka apakah mereka tidak memperhatikan)
dengan perhatian yang dibarengi keinginan mengambil pelajaran; yang dimaksud
adalah orang-orang kafir Mekah (unta bagaimana dia diciptakan?)
018. (Dan langit, bagaimanakah ia ditinggikan?)
019. (Dan gunung-gunung, bagaimana ia
dipancangkan?)
020. (Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?) maksudnya
dijadikan sehingga terhampar. Melalui hal-hal tersebutlah mereka mengambil
kesimpulan tentang kekuasaan Allah swt. dan keesaan-Nya. Pembahasan ini dimulai
dengan menyebut unta, karena unta adalah binatang ternak yang paling mereka kenal
daripada yang lain-lainnya. Firman Allah "Suthihat" jelas menunjukkan
bahwa bumi itu rata bentuknya. Pendapat inilah yang dianut oleh para ulama
Syara'. Jadi bentuk bumi bukanlah bulat seperti bola sebagaimana yang dikatakan
oleh para ahli ilmu konstruksi. Masalah ini sama sekali tidak ada
sangkut-pautnya dengan salah satu rukun syariat.
4.
ASBABUN NUZUL
Qatadah
ra menegaskan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan kaum musyrik, yang
tatkala Allah menjelaskan ciri-ciri dan kenikmatan syurga, merasa takjub dan
heran. (H.R Ibnu Hatim dan Ibnu Jarir)
5.
AYAT KAUNIYAH
Ayat kauniyah yang terkandung
dalam surat Al-Ghasiyah ayat 17 adalah kehebatan hewan unta yang merupakan
bentuk dari kekuasaan Allah Tuhan semesta alam.
Tidak ada seorang pun
yang dapat menyangkal bahwa setiap makhluk dengan kemampuan dan kualitas mereka
menunjukan kekuasaan dan pengetahuan tak terbatas dari Sang Pencipta. Allah SWT
mengungkapkan hal ini melalui isyarat-isyarat dalam berbagai ayat Al-Quran.
"Sesungguhnya
pada pertukaran malam dan siang itu dan pada yang diciptakan Allah di langit
dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang
yang bertakwa."
(QS.Yunus: 6).
a.
Fakta Ilmiah Tentang Unta
Salah satu makhluk yang menunjukan betapa besar
dan mulianya kekuasaan Allah SWT adalah unta. Sebagaimana Allah SWT
mngisyaratkan untuk memperhatikan unta dalam Q.S. Al-Ghasiyah ayat 17:
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia
diciptakan?".
Unta adalah dua spesies
hewan berkuku genap dari Genus Camelus (satu berpunuk tunggal - Camelus
Dromedarius, satu lagi berpunuk ganda - Camelus Bactrianus) yang hidup di
wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur harapan hidup
unta antara 30 sampai 50 tahun. Pemanfaatan unta oleh manusia telah dimulai
sejak 5000 tahun yang lalu dengan diambil susunya, dagingnya dan juga digunakan
sebagai hewan pekerja.
Yang menjadikan unta
sebagai "makhluk hidup istimewa" adalah struktur tubuhnya yang tidak
terpengaruh oleh kondisi alam paling keras sekalipun. Seperti yang sahabat
ketahui, unta hidup di padang pasir yang memiliki range temperatur udara yang
mampu membunuh mayoritas makhluk hidup. Tubuh unta memiliki beberapa
keistimewaan yang memungkinkan dirinya dapat bertahan hidup selama berhari-hari
tanpa makan dan minum, juga dapat mengangkut beban ratusan kilogram.
Tubuh unta dapat
bertahan hingga pada suhu 41 derajat celcius. Lebih dari itu, unta mulai
berkeringat. Penguapan dari keringat yang terjadi hanya pada kulitnya, bukan
pada rambutnya. Dengan cara pendinginan yang efisien itu, unta mampu menghemat
air cukup banyak.
Unta mampu bertahan
dengan kehilangan massa sekitar 20%-25% selama berkeringat. Mayoritas makhluk
hidup hanya mampu bertahan hingga kehilangan massa sekitar 3%-4% sebelum
terjadi gagal jantung akibat mengentalnya darah. Meski unta kehilangan banyak
cairan tubuh, darahnya tetap terhidrasi sampai batas 25% tercapai.
b.
Langit Sebagai Atap Bumi Yang Tidak Bertiang
Kemudian pada ayat 18, Allah mengajak manusia
untuk memperhatikan bagaimana langit ditinggikan. Ayat lain yang dapat
melengkapi bagaimana langit itu ditinggikan, seperti ayat 2 surat al-Ra`du;
“Allah-lah Yang
meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat”. (QS. al-Ra'du: 2).
Dan ayat 10 Surat
Luqman;
“Dia menciptakan
langit tanpa tiang yang kamu melihatnya”. (QS. Luqman: 10).
Dalam penafsiran ayat
ini Imam Alusi menjelaskan bahwa Allah menciptakan langit dengan tanpa tiang
yang dapat dilihat, dari kata- tanpa tiang yang dapat dilihat- memberikan
pengertian bahwa Allah meniggikan langit dengan memakai pilar/tiang tapi tidak
dapat dilihat, yaitu tiang qudrah (`amad al-qudrah). Dan dalam istilah ilmu
antariksa adalah gaya gravitasi (`amad al-jadzibiyah) yang juga tidak keluar
dari qudratullah.
Selanjutnya pakar
tafsir kontemporer sains Dr. Athif Maliji menjelaskan lebih luas bahwa, dua
ayat tadi,-al-Ra`du: 2 dan Luqman: 10-, memberikan isyarat adanya daya tarik
menarik (gravitasi) yang kuat diantara benda-benda langit dengan jarak yang
saling berjahuan, dengan demikian tidak saling berbenturan antara satu dengan
yang lainnya, dimana lembaga-lembaga sains dan tehnologi pada abad 17 M,
menganut teori ilmuan Yunani kuno yang menyatakan; bintang-bintang yang ada
dilangit bergelantungan pada bundaran kristal dan bumi tetap pada poros alam
semesta, sehingga pada abad itu, ditemukan teori baru yaitu gaya gravitasi dan
pegaruhnya terhadap tatanan semesta alam oleh ilmuan Inggris yang bernama Ishak
Newton. Teori gravitasi ini menegaskan bahwa apabila tidak ada gaya Gravitasi
-dimana setiap benda alam semesta berjalan pada porosnya- maka akan terjadi
benturan dahsyat antara benda-benda tersebut dan alam ini akan hancur. Kemudian
akhir-akhir ini, para ilmuan antariksa telah menemukan ‘Benang alam
semesta’(khuyuth kauniyah) yang menghubungkan benda-benda yang di jagad raya;
langit, bumi, planet, bintang dan sebagainya.
Di dalam al-Qur`an,
Allah mengarahkan perhatian pada sifat langit yang sangat menarik, allah
berfirman dalam surat al-anbiya 32:
”Dan Kami menjadikan
langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala
tanda-tanda yang terdapat padanya.” (QS. al-Anbiya` 32).
Menurut Professor
Doktor Adnan Oktar pakar sains islam asal Ankara-Turki yang biasa di kenal
dengan sebutan Harun Yahya menuturkan; Sifat langit ini telah dibuktikan dengan
riset ilmiah yang dilakukan pada abad 20. Atmosfer yang menyelimuti bumi
mempunyai fungsi penting demi kesinambungan kehidupan, seraya menghancurkan
banyak meteor besar dan kecil yang mendekati bumi, atmosfer mencegahnya jatuh
ke bumi dan membahayakan mahluk hidup.
Selain itu atmosfer
menyaring cahaya dari luar angkasa yang berbahaya bagi mahluk hidup. Uniknya,
atmosfer membiarkan menerobosnya cahaya yang bermanfaat dan tidak berbahaya,
seperti sinar tampak, sinar ultraviolet, yang hanya sebagian kecil yang
dibiarkan masuk oleh atmosfer, sangat penting untuk fotosentesis tumbuhan dan
pertahanan hidup semua mahluk. Mayoritas sinar ultraviolet yang kuat dari
matahari disaring oleh lapisan ozon atmosfer dan hanya bagian terbatas dan
penting dari ultraviolet yang mencapai bumi. Fungsi atmosfer juga melindungi
bumi dari dingin luar angkasa yang membekukan, yaitu sekitar minus 270 °C. Dan,
selain atmosfer yang melindungi bumi dari efek yang berbahaya adalah “Sabuk Van
Allen” -lapisan yang ditimbulkan medan magnet bumi-, ia juga bertindak sebagai
perisai terhadap radiasi berbahaya yang mengancam planet bumi. Radiasi ini,
yang secara konstan dipancarkan matahari dan bintang lain, sangat mematikan
mahluk hidup dan menghancurkan semua kehidupan di atas bumi.
c.
Gunung Sebagai Paku Bumi
Pada ayat ke 19, Allah mengajak manusia untuk
memperhatikan bagaimana gunung itu ditegakkan. Ada beberapa ayat lain, yang ada
kaitan dengan masalah gunung, seperti al-Nahl 15:
“ Dan
Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama
kamu”. (QS:
An-Nahl: 15)
Dan
surat al-Naba` 6-7:
”Bukankah
Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? Dan gunung-gunung sebagai
pasak ?”. (QS:
An-Naba’: 6-7)
Kedua
Ayat ini mengisyaratkan gunung sebagai pasak atau paku bumi, yang dapat menjaga
keseimbangan bumi agar tidak goncang, dan telah dibuktikan secara ilmiah
terdapat kesesuaian distribusi dan penyebaran gunung secara merata di persada
bumi ini.
Peran
gunung dalam menjaga keseimbangan permukaan bumi sangat jelas sekali. Khususnya
gunung yang disebut oleh ahli geologi dengan barisan pegunungan (mountain
chain) lipatan. Pegunungan ini tersebar di beberapa benua di dunia. Dan di
bawah kulit bumi telah ditemukan, bahwa lapisan kulit bumi memiliki ketebalan
antara 30-60 km. Penemuan ini diperoleh melalui peralatan yang canggih seperti
alat yang bernama seismograf yang mampu mengetahui bahwa semua gunung memiliki
akar terhunjam dilapisan yang liat untuk menguatkan lapisan kulit bumi yang
paling tinggi dan keras seperti fungsi sebuah pasak. Gunung juga bekerja
sebagai penahan benua-benua dari hantaman batu-batu karang yang mengalir di
bawah kulit bumi yang keras ini. Bila akar gunung yang sangat kokoh tidak ada,
maka lapisan kulit bumi akan menjadi sangat lunak. Sehingga, tidak ada lagi
keseimbangan dan kekokohannya.
d.
Bumi Bulat Terhampar
Pada ayat 20, Allah
mengajak manusia untuk berfikir bagaimana bumi itu dihamparkan. Ayat ini
mengisyaratkan bentuk bumi. Sehingga pertanyaan yang muncul apakah bumi bulat
atau terhampar? Untuk masalah ini, ada beberapa ayat yang berkaitan,
diantaranya; Surat al-Naazi`aat 30:
”Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya”. (QS: An-Naaziaat: 30)
Kata ( دحا)
menunjukkan 2 arti: 1. Datar dan luas 2. Bergulung. Inilah kejutan al-Qur`an
yang secara lugas mengungkapkan keadaan bumi yang kita lihat dengan mata
telanjang dalam bentuk fenomena terhampar datar dan sangat luas.
Sedangkan bumi itu
sebenarnya bulat seperti telur. Ayat-ayat yang dijadikan hujjah bulatnya bumi;
surat al-Rahman 17:
"Tuhan yang
memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat
terbenamnya". (QS:
Ar-Rahman: 17)
Seandainya bumi datar,
maka mesti hanya ada satu tempat terbit dan satu tempat terbenam. Tetapi karena
bumi bulat, ketika matahari berada di timur bumi, ia akan menyinari sisi bagian
timur saja, dan membuat gelap sisi bumi bagian barat, karena terhalang
mendapatkan cahaya. Demikian pula yang terjadi sebaliknya. Ayat yang juga
menunjukkan bumi bulat surat al-Zumar 5:
”Dia menggulungkan malam atas siang dan menggulungkan
siang atas malam”. (QS:
Az-Zumar: 5)
Istilah bergulung tidak
sempurna dilakukan kecuali oleh benda yang bulat. Bukti yang paling meyakinkan
adalah hasil dari pemotretan kamera canggih dari satelit buatan yang telah
mengabadikan beberapa bentuk gambar bumi bulat, dilihat dari ruang angkasa.
C.
SURAT AR-RAHMAN AYAT 33
u|³÷èyJ»t Çd`Ågø:$# ħRM}$#ur ÈbÎ) öNçF÷èsÜtGó$# br& (#räàÿZs? ô`ÏB Í$sÜø%r& ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur (#räàÿR$$sù 4
w cräàÿZs? wÎ) 9`»sÜù=Ý¡Î0 ÇÌÌÈ
1.
MUFRADAT
Arti
|
Lafadz
|
Arti
|
Lafadz
|
penjuru
|
أقطار
|
Golongan
|
معشر
|
Dengan
kekuatan
|
بسلطان
|
Kamu
sekalian mampu
|
استطعتم
|
|
|
Kamu
sekalian menembus
|
تنفذوا
|
2.
TERJEMAH
33. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu
sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu
tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
3.
TAFSIR
033.
(Hai semua jin dan manusia, jika kalian sanggup menembus) melintasi (penjuru)
atau kawasan-kawasan (langit dan bumi, maka lintasilah) perintah di sini
mengandung makna yang menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk melakukan hal
tersebut (kalian tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan) dan kalian
tidak akan mempunyai kekuatan untuk itu.
4.
ASBABUN NUZUL
Menurut
Jumhur Sahabat dan Tabiin bahwa surat Ar-Rahman diturunkan di Makkah tetapi
terdapat Jamaah (yang mengambil periwayatan) dari Ibnu Abbas bahwa surat
Ar-Rahman diturunkan di Madinah. Sebab-sebab diturunkannya atau Asbab Nuzul
Surat Ar-Rahman yaitu ketika orang-orang kafir bertanya siapakah Ar-Rahman itu?
Yang terdapat dalam surat Al-Furqan: 60:
Dan
apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha
Penyayang", mereka menjawab:"Siapakah yang Maha Penyayang itu? apakah
kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami(bersujud
kepada-Nya)?", dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).
(QS: Al-Furqan: 60)
5.
AYAT KAUNIYAH
Ayat di atas pada masa empat belas
abad yang silam telah memberikan isyarat secara ilmiyah kepada bangsa Jin dan
Manusia, bahwasanya mereka telah di persilakan oleh Allah untuk mejelajah di
angkasa luar asalkan saja mereka punya kemampuan dan kekuatan; kekuatan yang dimaksud di sisni sebagaimana di tafsirkan para ulama
adalah ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi, dan
hal ini telah terbukti di era modern sekarang ini, dengan di temukannya alat
transportasi yang mampu menembus angkasa luar, bangsa-bangsa yang telah
mencapai kemajuan dalam bidang sains dan teknologi telah berulang kali
melakukan pendaratan di Bulan, dan dapat kembali lagi ke bumi.
Kemajuan yang telah diperoleh oleh
bangsa-bangsa yang maju (bangsa barat) dalam
bidang ilmu pengetahuan, sains dan teknologi di abad modern ini, sebenarnya merupakan kelanjutan dari tradisi ilmiah yang telah dikembangkan
oleh ilmuan-ilmuan muslim pada abad pertengahan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
SURAT AL-ALAQ AYAT 1-5
Dari penjelasan
diatas, yakni kaitannya surat Al-Alaq 1-5 beserta munasabahnya dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan dapat
disimpulkan bahwa sesudah Allah menciptakan manusia dari tanah maka Allah
menciptakan manusia dari mani kemudian alaqah, mudghoh, izam dan lahm, dan
peniupan ruh.
2.
SURAT GHASIYAH AYAT 17-20
Dalam
ayat diatas, Allah memerintahkan kepada kita untuk bertadabbur kekuasaan Allah
yang berupa bagaimana unta diciptakan, langit ditinggikan, gunung ditegakkan,
dan bumi dihamparkan.
3.
SURAT AR-RAHMAN AYAT 33
Dalam
ayat diatas Allah menantang golongan manusia dan jin, jika memang mampu
menembus langit. Yang mana manusia dan jin tidak akan mampu menembusnya kecuali
dengan kekuatan (ilmu pengetahuan).
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Quran dan terjemah
Tafsir jalalain digital
Al-Quran Digital
Maktabah Syamilah
Published by:
MAKALAH
TENTANG ILMU PENGETAHUAN
DALAM
PERSPEKTIF AL-QURAN
Disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah
“TAFSIR
TARBAWI”
Dosen
Pengampu Drs. H. Sholohin, M.Ag
Oleh :
MU’IN
BINTI NUR
ASIYAH
DERIS
KRISTIANI
NIKMATUL
HIDAYAH
KHOIRUL
ANAM
SYUKRON
WAHYUNING
PAWESTRI
SEKOLAH
TINGGI ILMU TARBIYAH "AL-MUSLIHUUN"
TLOGO
KANIGORO BLITAR
PEBRUARI 2013
No comments:
Post a Comment